Skip to main content

Hiks...hiks....hiks...

Gak bisa ngomong, gak tau harus ngomong apa. Jam 7 kurang 15 pagi ini tanteku kakaknya mama (Tantabi) meninggal dunia. Hiks, terakhir ketemu lebaran 2 tahun yang lalu. Almarhumah mukanya halusss sekali seperti kulit bayi. Kerjaannya sholat, sholat dan hanya sholat. Sampe dibuatin baju plastik untuk menutupi bajunya yang selalu basah kena air wudhu.
2 tahun yang lalu Tantabi udah mulai pikun, sampe kita harus memegang tangannya sambil ngasih tau kita itu siapa, anaknya siapa. Huhuhuhu...yang selalu diinget hanya namaku :(
Innalillaahi Wainna Ilaihi Rajiuun..

Comments

vi3 said…
turut berduka cita.. tabah ya...
danty said…
kami turut berdukacita innalillahi wainnaillahi rojiun
Maya said…
Innalillaahi Wainna Ilaihi Rajiuun..
Turut berduka cita ya..
Semoga arwahnya diterima disisi Allah SWT.
Yang tabah ya Bu....
Dino said…
turut berduka cita .. moga di beri ketabahan untuk segenap keluarga :)
Aiko's Mom said…
Turut Berduka Cita yah Yaya.. smoga arwahnya diterima di sisi Tuhan sesuai amal ibadahnya *amin*

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Bersyukur

Tak terasa Ramadhan sudah hampir berlalu, dan Alhamdulillaah tahun ini aku lebih banyak dimudahkan Allah untuk bersholat Tarawih di mesjid . Karena seringnya aku dan mamaku menghamparkan sajadah di mesjid, kita jadi lebih sering juga memperhatikan orang-orang di rumah Allah itu. MasyaAllah, Allah itu memang Maha Kuasa ya, menciptakan manusia dengan bermacam-macam paras dan perilaku. Seperti 2 malam sebelumnya, ketika sajadahku bersebelahan dengan sajadah seorang wanita cantik. Bila dilihat dari bentuk caranya berbusana, wangi tubuhnya dan tasnya yang keren, aku dapat menebak kalau wanita ini yang sudah termasuk ibu-ibu adalah dari golongan "the haves." Aku sampai terkagum-kagum melihat ibu ini yang begitu total penampilannya untuk bertamu di rumah Allah. Ngomong-ngomong soal "the haves" dan "the haves not," aku jadi ingat, seminggu yang lalu saat mengadakan Ifthor (buka puasa) bersama dengan teman-teman SMA di rumah aku. Ketika tiba saatnya kita saling ber