Skip to main content

The right word

Miss Windy Johnson is an elementary teacher. She really loves teaching kids. She teaches from her heart, so every day she's looking forward for her day in the class.

One day, she teaches about adjectives used to describe feeling. "Ok, kids, who can tell me what to say if you're feeling not so good?"

Willy, "awful."
Jim, "bad."
Ted, "sad."
Kane, "worse!"

Another student says, "terrible."
Diane shouts, "horrible."

Miss Windy: "That's very good, kids." Now, let's make a drawing to describe how you're feeling today."

That class happened a week ago, And Miss Windy almost forgot about it, until this Monday someone comes to her class.

"Hello, my name is Mr. Smith, I'm Kane's father."

"Hello, Mr. Smith. I'm Miss Windy Johnson, but just call me Miss Windy. What can I do to help you?"

"I know that you've taught your students including my son about adjectives a week ago."

"Yes, anything is wrong?"

"No, as a matter of fact, I want to thank you."

"I'm sorry, I don't understand Mr. Smith. Thank you for what?"

"3 days ago Kane gave me this letter."

(Kane's letter)
Dear daddy, I feel sad when mommy died. I feel bad, I feel mommy's gone because I'm doing something bad. I feel worse inside daddy. I'm afraid, that you will be gone too. That would be horrible.

Miss Windy, "I'm so sorry Mr. Smith."

Mr. Smith, with tears running down his cheek said, "no, thank you. That was the first time Kane ever talked to me after his mom died a month ago."


Sometimes we just need the righ word to say what we feel

Comments

Unknown said…
It brought tears to my eyes when I'm reading it.

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Bersyukur

Tak terasa Ramadhan sudah hampir berlalu, dan Alhamdulillaah tahun ini aku lebih banyak dimudahkan Allah untuk bersholat Tarawih di mesjid . Karena seringnya aku dan mamaku menghamparkan sajadah di mesjid, kita jadi lebih sering juga memperhatikan orang-orang di rumah Allah itu. MasyaAllah, Allah itu memang Maha Kuasa ya, menciptakan manusia dengan bermacam-macam paras dan perilaku. Seperti 2 malam sebelumnya, ketika sajadahku bersebelahan dengan sajadah seorang wanita cantik. Bila dilihat dari bentuk caranya berbusana, wangi tubuhnya dan tasnya yang keren, aku dapat menebak kalau wanita ini yang sudah termasuk ibu-ibu adalah dari golongan "the haves." Aku sampai terkagum-kagum melihat ibu ini yang begitu total penampilannya untuk bertamu di rumah Allah. Ngomong-ngomong soal "the haves" dan "the haves not," aku jadi ingat, seminggu yang lalu saat mengadakan Ifthor (buka puasa) bersama dengan teman-teman SMA di rumah aku. Ketika tiba saatnya kita saling ber