Skip to main content

SeLaMaT MeMiLiH BaNgSaKu

Tanggal Dua puluh September dua ribu empat
akankah nasib bangsaku kan berubah atau tetap
bahkan mungkinkah
balik ke angka nol lagi

Aku berharap tak banyak
hanya
seorang pemimpin
yang adil dan bijaksana
tentu saja
yang memiliki hati nurani

Aku berdoa agar
saudara-saudaraku sebangsa
memilih dengan hati nurani
juga dengan logika

Dalam doakupun kusertakan
aman dan damai menyertai
Indonesiaku
ketika terpilih
seorang pemimpin baru

Bangsaku, Indonesiaku
selamat memilih

Pergunakanlah hak kita
dengan baik

Berdoa jangan lupa
sebelum memilih

Comments

metty said…
Ma'am, kindly contact me at mettyfauziah@yahoo.com, will you? It's about the shout box/comment box/tag board.
BTW, dengan hati nurani dan dengan logika saya memilih untuk tidak memilih...
Unknown said…
Amin. I'm not sure if now we are getting the kind of leader that we hope we could have. (But who knows, right?). But I'm praying that someday we really really find that certain someone yang bisa mimpin bangsa kita jadi maju dan dapat lebih dibanggakan. :)

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..