Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2006

Tentang titik-titik

Tentang perasaan.. ada saat di mana aku ingin kembali, bukan untuk mengulang apa yang sudah terjadi. Atau melakukan dan mengucapkan apa yang belum sempat kulakukan atau kuucap. Tapi, aku ingin keluar dari diriku dan melihat apa yang salah dulu.. sehingga aku mengerti dan berhenti berkata "andai.." Tentang hati.. aku mengosongkan hatiku. Bukan untuk dia yang telah pergi. Atau untuk seseorang yang akan datang. Tentang cinta... begitu rumitkah, sampai memerlukan sekian juta teori? Kubuang semua tulisan dan kepercayaanku akan cinta. Bahkan cintapun tak abadi. Tentang aku.. aku ya aku. Tanpa pretensi. Bila kurapuh, atau kutegar atau saat aku tak tahu sedang di mana aku... Aku ya aku.. Malam ini ... biarkan titik-titik itu tak terisi.

Aku dan sendiriku

Jadi kalau kumemang ingin sendiri kenapa? Aku tidak berutang penjelasan kepadamu kan? Mungkin kini kusadar, tak perlu kubergantung padamu (bayang-bayangku selama ini). Aku sendiri, tapi tidak sepi. Di sendiriku, aku dapat melihat apa yang nyata..mana yang hanya topeng. Di sendiriku, aku dapat melupakan topeng yang menghantuiku..membuatku lupa dengan diriku. Di sendiriku, banyak abu-abu yang menjadi putih. Banyak hitam yang menjadi terang. Dan aku bahagia.. Aku sendiri, tapi tidak sepi. Kesendirian itu bukan tabu. Aku tidak takut untuk mengakui... Aku menikmati sendiriku

Ijinkan aku

Aku ingin berbaring sejenak saja Menanggalkan lelahku melupakan impianku Aku ingin beristirahat sendirian Tanpa ada hiruk-pikuk tawa, canda atau tangis Aku ingin dengan diriku sendiri sementara ini Tak perlu alasanku atau janjiku untuk kembali Usah juga menungguku Bila aku kembali itu mauku tanpa harus ada yang setia menantiku Bila aku tak kembalipun bukan karena aku takut dengan yang menantiku di depan Ijinkan aku beristirahat

Cinta, tak bernyawa

Aksara itu tak bermakna ketika jiwa tak ada lagi di sana Rinduku adalah debu yang tertiup angin, menghilang Penantianku berlari menjauh dengan waktu Cinta yang kukira selama ini hanyalah sebuah bias tak bernyawa