Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2005

Naif

Ketika mencintai atau dicintai bukan lagi hal yang penting Ketika sebuah pertanyaan tak selalu ada jawabnya Ketika semuanya menjadi lebih jelas aku hanya dapat terbahak Betapa naifya seorang aku

Rasanya baru kemarin

Rasanya baru kemarin, ketika aku merasa dekat dengannya dan saat aku merasakan ketulusan hati seseorang. Aku begitu tersentuh olehnya dan tidak seharipun kulewatkan tanpa bersyukur akan ketulusan hatinya. Rasanya baru kemarin, dunia serasa berputar lebih cepat setiap kali aku dannya saling bertukar pesan. Dan aku mengingat setiap pesannya selalu. Walaupun sekedar suatu ucapan, menanyakan kabar kita ataupun pesan sederhana yang mungkin tak bermakna apapun. Rasanya baru kemarin, Merasakan hangatnya dunia memelukku seiring dengan hadirnya dalam hidupku. Begitu hangatnya, membuatku dapat terlelap dengan senyuman. Dan terbangun dengan segenggam harapan. Dalam hitungan waktu, dunia membeku di sekitarku. Seakan tak mengenalku lagi, semuanya terhenti. Dalam gerakan lambat Kini aku semakin percaya tak ada abadi di dunia ini

Aku,kamu dan kita

Aku kecewa sama kamu. Hanya sependek itu, kamu menilai sebuah pertemanan. Pertemanan kita. Kenyataan di depan matamu. dan kau memilih jalan yang mudah. Pergi saja, ...walk away. Itu kan yang mampu kamu lakukan Pergi...dan lupakan semuanya. Kamu tidak dapat menerima sebuah kenyatan. Kenyataan aku memiliki suatu perasaan lebih. If you just won't give our friendship a chance Aku gak tahu lagi bagaimana mempertahankan even our friendship Aku tidak pernah ingin memilih antara hatiku atau pertemanan kita

Dari hati..untukmu

Tak dapat membendung butiran air di mata ini Yang tertahan dalam hati tumpah tak tertahankan Apa yang salah di aku membuatmu menjauh dariku dan menganggap kita tak saling kenal lagi Untuk pertama kalinya, ditemani pekatnya malam kuakui kukehilanganmu Kutahu kita bukan apapun Kutahu kita tak mungkin Tapi kutahu pasti inginku kamu mengerti apapun yang dulu pernah kukatakan maaf yang tulus untukmu Jujur dari hati ini Untukmu

Aku tahu, aku telah berjanji

Aku tahu, aku telah berjanji. Bahkan telah kutuliskan hitam di atas putih. Dan telah kuulangi sekali..dua kali...tiga kali.... Aku tahu, aku telah berjanji di dalam hati juga.. mengatakannya dengan keras Aku tahu, aku telah berjanji pantang untuk mengatakannya bahkan secara tak sadar Aku tahu, aku telah berjanji Aku telah berjanji untuk tidak berharap dia datang lagi atau menyebut namanya Aku telah berjanji untuk tidak lagi menatap malam serta berharap esok dia akan kembali

Ingkar Hati

Jelajahi ruang hati mencari sisa-sisa perasaan kita yang pernah sama Kita tidak sejalan lagi hati kita telah tergantikan Masa telah mengikis habis yang kita rasakan Mungkin, egoku telah menang mengalahkan hatiku sendiri Aaaah... secepat itukah masa indah kita selesai Hati ini masih mengingkari

Rahasia Allah

Aku memegang tangannya, erat. Berusaha mengalirkan kekuatan ke dalam hatinya yang terluka. Saat kejujuran hatinya berseteru dengan realita Pun, saat ia bertanya, "Apakah jodoh seseorang itu bisa putus di tengah jalan?" Aku hanya manusia biasa. Apalah aku? hanya sekumpulan daging bertulang terbungkus kulit yang bernyawa. Sambil mengelus punggungnya, aku mencoba membagi kepercayaanku. Kepercayaanku yang kupegang teguh terlebih saat asaku mulai putus Sahabatku sayang, aku percaya Allahu Akbar Umur, rezeki maupun jodoh semuanya telah diatur oleh Allah. Allah yang menetukan kapan, di mana, bagaimana seseorang akan bertemu dengan jodohnya. Apakah kita akan berjodoh dengan orang itu selamanya? atau... jodoh itu akan berhenti Mungkinkah kita akan berjodoh kembali dengannya di hari lain, di waktu lain atau di kehidupan berikutnya Apakah jodoh kita akan berganti? Allahu Akbar Rahasia Allah kita tidak akan pernah tahu. Sekarang mungkin hatimu begitu galau. Tapi percayalah.... Ketika sa

Kehilangan

Butiran-butiran pasir terhampar terserak..berantakan begitulah hati Tak kuasa mengumpulkan hamparan serakan sisa-sisa patahan hati saat jiwa ragaku pergi takkan kembali...

Hanya waktu

Hanya detik yang dapat menjelaskan alasan pergimu Kuyakin tak sepicik itu kenapamu walau kutahu itu hanyalah pembenaran dariku saja Hanya menit yang dapat menjelaskan perubahan sikapmu seperti hujan yang menampar kemarau Keras...dingin.... Hanya kumpulan waktu yang dapat mengumpulkan kembali serakan-serakan luka di hati Hanya waktu yang dapat menghiburku

A Birthday Greeting

Days ahead are ready for you to embrace Blessings are always there for you to be thankful Relationship with Allah SWT is the most important thing of all May Allah ease every steps you walk in this world May happiness be upon you all the times Have a very happy birthday for you PS: Kalau mau tahu siapa yang ulang tahun, klik aja judulnya ..

Wishes

I wish I could breath easily withouth wanting to scream out my sorrow I wish I could ask you the BIGGEST WHY hanging in my head I wish I could forget that one time moment with you I wish You are not like the others I wish I could say I'm allright without you I wish I would stop waiting for you I wish for once my feeling isn't true I wish I don't have to know you at all I wish Things aren't that hurt I wish my heart stop

Berhenti

Tidak penting apa pertanyaanku Kaupun tak dapat menjawabnya Aku sudah berhenti Berhenti berusaha seiring dengan semua cahaya di langit berjalan menuju nurku sendiri Berhenti berlari darimu, dari rasaku, dari semua rinduku dan ...berhenti menunggumu

Tidak tahu

Sekali lagi perasaanku benar Tidak tahu harus menangis atau tertawa Tidak tahu harus merasa lega atau masih ada beban yang tersisa Jelas sudah semuanya

Kau!

Hidupku teratur sempurna Semuanya berjalan di tapak yang digariskan khusus Kau! tak seharusnya kau di tengah tapakku menghalangi jalanku membuyarkan konsentrasiku mengaburkan pandanganku Hidupku menjadi menggantung Kau! tak seharusnya kau pergi sekarang meluaskan langkahku kembali memfokuskan aku menerangkan pandanganku Aku tahu sekarang.. Aku hendak berpegangan denganmu agar jalanku tak berbelok Aku hendak mengacu kepadamu mengkonsentrasikan pikiranku Aku hendak kau mengarahkan cahayamu untukku Kau! membuatku ingin hidupku menggantung lagi

Tiba di depanmu

Aku tiba di depanmu Apa.. kau belum melihatku? Apa dunia begitu sempit sehingga kau terhimpit di keramaian dan begitu sulit memisahkan dirimu menujuku Atau kau tidak melihatku yang sedang menantimu di ujung kesepianku di kerinduanku yang terakhir Aku tiba di depanmu menunggumu membuka mata hatimu untuk melihatku yang dulu pernah hadir dalam hidupmu menunggumu membuka sisi misteriusmu, membiarkan aku jadi bagian darinya Aku telah tiba di depanmu

Berharap..

Menyudahi perasaanku sendiri Begitu berat Seperti mengingkari hati belum berakhir juga Begitu banyak inginku tentangnya Begitu banyak pertanda kuharap ada Begitu bodohnya aku Berharap semuanya terjadi...

Kata hatiku

Jangan paksakan perasaanmu ke dalam situasi yang tidak menentu. Ah, andai semudah membalikkan telapak tangan untuk menerapkan nasehat seorang teman kepadaku. Aku hanya butuh satu saja tanda yang kuat kita merasakan yang sama. Dan menurutku yang dia lakukan itu belum cukup kuat untuk membuktikan kita merasakan yang sama. Aku merasa nyaman dengannya, tapi aku jatuh cinta tidak dengannya. Aku tidak tahu, apakah aku melakukan suatu kesalahan, menghindar darinya. Aku lupa menanyakan ke temanku: jadi, perasaan mana yang tidak boleh kupaksakan?

Tulisan tentangnya

Lembaran putih ini tetap putih Cobalah mengertiku aku tak bisa, tak mampu menulis tentangnya Suatu sinar dalam gelap hatiku Suatu harapan dalam putus asaku Pun suatu penantian yang entah kapan berakhir Apa yang harus ditulis tentangnya bagaimana menjelaskan arti kata K.A.N.G.E.N

Suatu Senja

Suatu senja dua tahun lalu Melepaskan pergi seorang sahabat bersemayam selamanya Kepergianmu seperti salju di musim panas Menggigilkanku dalam duka... Kenangan bersamamu di sudut cafe' itu Saat kita saling bertukar impian kita tertawakan cerita indah dengarkan lagu yang sama Suatu senja dua tahun lalu Kau pergi tak menyisakan ruang di hatiku untuk bernafas Hatiku terlalu sesak tahu, kau sudah tidak ada Semenjak senja dua tahun lalu lagu kita tak indah lagi tanpa kamu ikut bernyanyi Di senja ini... aku ingin sekali memelukmu

Just for ULI

Dearest my dear friend... Life is too short to not cherish Moments are to precious to not embrace Relationship with Allah is too sacred to ignore On your special day today I wish all the greatest things happening to you Happy Birthday ULI ....

My heart..tonight

finding myself in love with you have my heart broken into pieces knowing I can't forget you yet wanting to be angry at myself feeling so alone trying to hold myself from saying I love you out loud feeling... undefinable

Next Best Thing

You're my next best thing ...so I thought You're just fading away ..and I'm just too afraid Afraid of asking you to stay Afraid of saying what I really feel Most of all... Afraid of falling for you Now My next best thing had left me

The BIG WHY

Untuk apa kita butuh bintang bila kita sudah memiliki bulan dan matahari? Itu salah satu dari sekian komen yang aku dapet dari postingan puisi "Maaf untuk langit", yang aku buat minggu lalu. I can't help myself not to ponder about that question. Turned out, it's not an easy question to answer. Even when I'm in the middle of writing this, the BIG WHY is still holding on in my deepest mind. Sorry to disappoint you, but I can't answer that with long romantic explanations, and surely I can' asnwer without asking another question. Have you ever found yourself in the very darkest moment of your own life? Alhamdulillaah, up to now my life has never been in that darkest moment. Well, there was one time I found myself not very sure of myself. But, Alhamdulillaah (again), I still have my so called pegangan, which is Sholat, curhat sama Allah. And here comes my answer. Bintang mungkin keliatannya kecil kalau kita menengadahkan kepala ke langit. Dan mungkin juga, ti

Rentan

Anganku dia bertanya ...pasti kankujawab Ya... Harapku... dia melihat ke arahku walau semenit ...Inginku dia memang untukku Buram... antara anganku.. harapku.. inginku.. terkadang ingin kumenutup mata menghapus bayanganya mencoba bertahan dengan kerinduanku yang berjarak lautan dan langit Lupakanlah... sudahlah... cukup... Perasaan ini merentankanku