Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2007

Saya memilih...

Beberapa hari yang lalu saya sempat dilanda dilema, gara-garanya sih sebenarnya sederhana: dihadapkan pada 2 ajakan berbuka puasa bersama di hari yang sama oleh dua komunitas yang berbeda. Kedengarannya hal yang simple yaa? Mungkin ada yang nanggepi: "Ah Yaya, gitu aja kok repot. Pilih aja yang lebih membuat kamu nyaman (Choose the one that you feel comfortable with.")." Yah, andai saja semudah itu. Spread out your wings alias jangan mau jadi jago kandang aja, jangan terlalu lama berada dalam zona nyaman (comfort zone) kamu... Akhirnya saya memilih mengikuti anjuran kalimat-kalimat pepatah di atas. Saya memilih berbuka puasa bersama teman-teman dari komunitas yang baru saya kenal beberapa bulan. Apakah saya menyesal dengan pilihan saya waktu itu? jawabnya tidak dan ya (hei, saya kan juga manusia).. Saya tidak menyesal karena bisa bertemu dan dapat berkenalan secara langsung dengan teman-teman komunitas yang baru saya kenal beberapa bulan.. tapi di hati saya menyisakan se

Atas nama cinta

Semalam Alhamdulillaah saya akhirnya bisa sholat tarawih juga di mesjid bersama kedua orangtua saya. Seperti biasa sebelum sholat tarawih dimulai ada siraman rohani selama 15 menit. Ceramah di mesjid semalam mengenai 3 tipe manusia saat beribadah (menjalankan ibadah agama). 1. Ibadahnya kaum budak.. Sholatnya masih suka bolong-bolong? atau sering males Jumatan kalo gak diingetin sama teman/saudara? Hati-hati.. itu berarti kita sama saja dengan kaum budak yang takut sama majikannya, yang masih harus disuruh dan dibilangin dulu baru dilakukan. Ayoo, baca Istighfar yuuk :) 2. Ibadahnya para pedagang.. Sering berdoa seperti ini? "Ya Allah, jangan biarkan aku masuk nerakamu..tapi masukanlah aku ke dalam surgaMu, Ya Allah." Iya, saya dulu sering banget kok berdoa seperti itu. Tapi ternyata kalau kita doanya model begitu itu tandanya kita gak tulus sama Allah dan masih pamrih. Sama Allah masih pamrih? Astagfirullaah... 3. Ibadahnya hamba Allah SWT.. Simple aja kok, apapun yang kita

Bila waktuku tiba

Ada malaikat datang menghampiriku bertanya.. sudahkah aku siap? Aku menjerit, berusaha berlari tapi Sang Malaikat terus mengejarku sampai tak tahu lagi kemana harus berlari Dalam hitungan detik aku seperti melayang-layang masuk ke lorong gelap terus.. sampai bumiku yang kuanggap besar hilang tak terlihat lagi Masaku di bumi sudah selesai Mauku menangis memohon..mengiba..menyembah Sang Maha Pemilik Jiwa Tapi bila waktuku tiba.. tulisanku inipun tak dapat menghentikannya