Skip to main content

Bapak Presiden Yang TerHormat

Bapak Presiden yang terhormat
Bapak lagi di mana
apakah bapak lagi di rumah
sudah taukah bapak
tentang saudara-saudara kita di Aceh

Apa Bapak sudah tahu
mayat-mayat tergeletak begitu saja
karena tidak tahu harus di bawa ke mana
atau Bapak masih tidur nyenyak di kamar

Bapak presidenku
apa bapak sudah makan hari ini
sudah kenyangkah bapak
Pak presiden...
apa bapak tau
saudara-saudara kita kemarin
dan mungkin hari ini belum makan juga


Bapak presidenku
sudah melihatkah engkau
banyak penerus bangsa kita
yang gugur di tanah Aceh
atau bapak lagi hanya melihat
lewat layar kaca

Saya hanyalah manusia biasa
yang ingin mengetuk hati bapak Presiden yang terhormat
mengingatkan janji bapak sebelum pemilu dulu
ingat kan pak...
bapak terpilih karena suara kita
jangan buat kita kecewa dengan ketidakpedulianmu
tunjukkan rasa empatimu
saudara-saudara kita di Aceh menunggumu

Comments

ExecutorAzmin said…
Very touching...

Popular posts from this blog

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Saat hujan

Din, hujan.. Ingat dulu kita selalu berandai.. "tahun depan dan seterusnya kita akan terus menikmati hujan bersama" Maafkan Yaz... karena pergi Karena bayangan Na akan selalu ada di antara kita, dan Yaz tak ingin dipilih dan memilih. Din, malam ini Yaz rindu. Bahkan setelah ada dia yang akhir-akhir ini mengisi hati Yaz. Walau Na pasti akan bilang "sudahlah Yaz, beranilah untuk jujur saat sayang sama seseorang." Yaz tetap harus diam. Karena tak ingin ada hati lain lagi yang tersakiti. Dan rasa itu mungkin hanya ilusi Yaz saja. Seperti Na yang ada diantara kita Din.. Hujan membuatku rindu teramat sangat ---  Monday, October 28, 2019  ---