Tit..tit..tiiiit..
Bunyi hape yang menandakan ada SMS masuk membangunkan Nina yang masih tertidur pulas, biarpun jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
"hoaaaaaa, siapa sich? masih pagi juga udah SMS." sambil ngedumel Nina meraih hapenya di samping bantal garfiednya.
"Say,ngapain Tio nelpon? sebel ih, gue sampe penasaran nungguin loe telpon gue semalem." isi SMS, yang ternyata dari Dila (sahabatnya yang juga temen kantornya). Sambil senyum-senyum mengingat telpon Tio semalam,Nina sengaja gak ngebales SMS Dila. Malah Nina langsung mandi dan sarapan dulu, baru pas jam 10...
"Hai non, lagi ngapain?"
"Woiii, SEBEL, SMS gue gak dibales!" semprot Dila di ujung telpon sana.
Nina terkekeh,"sengaja gue, biar loe penasaran."
"Huu, garing loe. Cepetan cerita,kenapa Tio telpon?"Dila terdengar gak sabar.
"Iiih napsu amat mbak (suara Nina menggoda Dila),sebenarnya gak kenapa-kenapa sich Tio telpon. Cuman dia mau ngecek nomer siapa yang sms dia."
"Truuss,selain itu ngobrolin apa lagi?" suara Dila terdengar semangat banget di ujung tali telpon.
"Gak ada lagi. Nothing's special." Nina menjawab.
"gak ada? duh, ini loe yang garing atau dianya yang gak bisa nangkep suara penuh cintanya loe?"
"Enak aja garing !" suara tawa Nina disusul Dila terdengar.
"Say, udah dulu ya, gue belom nyiapin bahan untuk kelas gue entar."
"Oke dech Na. Sampe ketemu entar
yaa.
=====================================================================
Tapi Nina gak langsung nyari bahan untuk kelasnya entar, malah sekarang Nina balik lagi berbaring di tempat tidurnya sambil masih senyum-senyum sendiri nginget telpon semalam.Walopun Nina baru kenal Tio selama 3 bulan, tapi ada sesuatu di dirinya yang bikin Nina jatuh cinta banget sama dia. Mungkin karena ada satu kebiasaan Tio yang gak biasa banget untk cowok. Dia itu selalu dan pasti cuci muka sebelum masuk kelas, yang buat dia selalu wangi dan bikin Nina selalu pengen deket-deket sama dia.Siang itu ingatan Nina kembali ke awal pertemuan mereka. Tiga bulan yang lalu.
HOW THEY MET
Hari itu Nina pergi ke kantornya seperti biasa jam 3 sore, dan pas dia nyampe di ruang kantor dia melihat ada seorang laki-laki berkulit muka bersih, duduk membaca, diam seolah tak ada seorangpun di ruangan itu.
"Siapa sich?" bisik Nina ke Santi, temen kerjanya.
"Guru baru kali, gue juga gak tau pasti dech. Abis dari tadi dia gak ngomong apa-apa." Santi bales berbisik.
Pas mereka lagi bisik-bisik, tiba-tiba laki-laki yang sedang mereka omongin itu menoleh ke arah Nina.
Merasa ke-gap lagi ngomongin dia, Nina langsung ngomong "eh, mas, guru baru ya?"
Cowok-yang-belum-diketahui-namanya-itu menjawab singkat "iya".
"Siapa namanya? Nina- tipe cewek-yang-pengen-bisa-berteman-dengan-siapa-saja nanya lagi.
"Saya Tio."
"Saya Nina, dan ini Santi." sambil ngomong, Nina menunjuk ke Santi.
"Hai." cuman sepatah kata yang keluar dari mulut cowok yang ternyata bernama Tio itu.
"Hai, welcome to the jungle ya." canda Santi.
Tio cuman diam, hanya sedikit senyum di bibirnya.
Nina yang gak biasa ngeliat orang pendiem, apalagi cowok pendiem, jadi penasaran ngeliat guru baru di kantornya. Tapi sebelum bisa so' kenal lebih deket lagi, dia sudah harus masuk ke kelasnya.
BERSAMBUNG
Bunyi hape yang menandakan ada SMS masuk membangunkan Nina yang masih tertidur pulas, biarpun jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
"hoaaaaaa, siapa sich? masih pagi juga udah SMS." sambil ngedumel Nina meraih hapenya di samping bantal garfiednya.
"Say,ngapain Tio nelpon? sebel ih, gue sampe penasaran nungguin loe telpon gue semalem." isi SMS, yang ternyata dari Dila (sahabatnya yang juga temen kantornya). Sambil senyum-senyum mengingat telpon Tio semalam,Nina sengaja gak ngebales SMS Dila. Malah Nina langsung mandi dan sarapan dulu, baru pas jam 10...
"Hai non, lagi ngapain?"
"Woiii, SEBEL, SMS gue gak dibales!" semprot Dila di ujung telpon sana.
Nina terkekeh,"sengaja gue, biar loe penasaran."
"Huu, garing loe. Cepetan cerita,kenapa Tio telpon?"Dila terdengar gak sabar.
"Iiih napsu amat mbak (suara Nina menggoda Dila),sebenarnya gak kenapa-kenapa sich Tio telpon. Cuman dia mau ngecek nomer siapa yang sms dia."
"Truuss,selain itu ngobrolin apa lagi?" suara Dila terdengar semangat banget di ujung tali telpon.
"Gak ada lagi. Nothing's special." Nina menjawab.
"gak ada? duh, ini loe yang garing atau dianya yang gak bisa nangkep suara penuh cintanya loe?"
"Enak aja garing !" suara tawa Nina disusul Dila terdengar.
"Say, udah dulu ya, gue belom nyiapin bahan untuk kelas gue entar."
"Oke dech Na. Sampe ketemu entar
yaa.
=====================================================================
Tapi Nina gak langsung nyari bahan untuk kelasnya entar, malah sekarang Nina balik lagi berbaring di tempat tidurnya sambil masih senyum-senyum sendiri nginget telpon semalam.Walopun Nina baru kenal Tio selama 3 bulan, tapi ada sesuatu di dirinya yang bikin Nina jatuh cinta banget sama dia. Mungkin karena ada satu kebiasaan Tio yang gak biasa banget untk cowok. Dia itu selalu dan pasti cuci muka sebelum masuk kelas, yang buat dia selalu wangi dan bikin Nina selalu pengen deket-deket sama dia.Siang itu ingatan Nina kembali ke awal pertemuan mereka. Tiga bulan yang lalu.
HOW THEY MET
Hari itu Nina pergi ke kantornya seperti biasa jam 3 sore, dan pas dia nyampe di ruang kantor dia melihat ada seorang laki-laki berkulit muka bersih, duduk membaca, diam seolah tak ada seorangpun di ruangan itu.
"Siapa sich?" bisik Nina ke Santi, temen kerjanya.
"Guru baru kali, gue juga gak tau pasti dech. Abis dari tadi dia gak ngomong apa-apa." Santi bales berbisik.
Pas mereka lagi bisik-bisik, tiba-tiba laki-laki yang sedang mereka omongin itu menoleh ke arah Nina.
Merasa ke-gap lagi ngomongin dia, Nina langsung ngomong "eh, mas, guru baru ya?"
Cowok-yang-belum-diketahui-namanya-itu menjawab singkat "iya".
"Siapa namanya? Nina- tipe cewek-yang-pengen-bisa-berteman-dengan-siapa-saja nanya lagi.
"Saya Tio."
"Saya Nina, dan ini Santi." sambil ngomong, Nina menunjuk ke Santi.
"Hai." cuman sepatah kata yang keluar dari mulut cowok yang ternyata bernama Tio itu.
"Hai, welcome to the jungle ya." canda Santi.
Tio cuman diam, hanya sedikit senyum di bibirnya.
Nina yang gak biasa ngeliat orang pendiem, apalagi cowok pendiem, jadi penasaran ngeliat guru baru di kantornya. Tapi sebelum bisa so' kenal lebih deket lagi, dia sudah harus masuk ke kelasnya.
BERSAMBUNG
Comments