Skip to main content
"Maafkan aku,Ca".

Ica cuman bisa menatap nanar wajah sahabatnya, Anti sambil berkata,
"Maaf, An? apa yang perlu dimaafkan? semua sudah sudah terjadi, dan
eloe gak salah."

"Tapi Ca....gue..."

"Sudahlah An...yakin dech, loe gak perlu minta maaf sama gue, dan gak
akan ada yang berubah. You're still my best friend,my sister,gue tetap
sayang sama loe."

"Gue juga sayang sama eloe,Ca." Anti memeluk Ica erat.
===================================================
"An...seharusnya gue yang minta maaf sama loe,gue yang egois,gue yang menimbulkan pertengkaran kita.Gue yang gak mau dengerin penjelasan loe" Ica membatin penuh sesal di makam Anti, sahabatnya.

Di kamarnya, Ica membuka jurnalnya berdua Anti. Di halaman pertama
tertulis :
Apapun yang terjadi,kita tetap sahabat. BUKAN,kita udah kakak adek karena kita udah menyatukan darah kita.Apapun kata orang,kita tetap harus saling percaya.
(Ica & Anti).

Ica membaca lembar-lembar berikutnya. Jurnal ini saksi bisu persahabatan Ica dengan Anti.Banyak tulisan mereka berdua,curhatan,puisi-puisi,lirik lagu yang mereka banget,juga foto-foto. Sampai pada halaman terakhir,tiba-tiba...pluk....ada selembar surat jatuh dari halaman terakhir.
"surat apa nich?" Ica mikir sambil memungut surat itu.

Icaku sayang...maafin gue.Selama ini ada 1 rahasia yang gak pernah gue ceritain ke eloe.Maafin gue ya Ca,padahal kita kan udah janji gak ada rahasia antara kita.Loe inget gak seminggu yang lalu gue gak dateng pas acara lamaran loe,sedangkan gue udah janji sama loe. Gue tau loe marah banget, di acara yang penting banget gue gak bisa dateng ngeliat sahabat sendiri bahagia.
Hari itu gue ke dokter Ca,ngambil hasil lab gue.Ironis ya Ca, di saat yang sama kebahagian dan kesedihan muncul. Hidup gue gak lama lagi.Kanker otak,Ca.Stadium akhir. Lucu ya Ca,dulu kita sempet gak percaya waktu nonton film yang tokohnya menderita kanker.Kita mikir,masa' di jaman modern sekarang ini gak bisa disembuhin kankernya.
Maafin gue kalo gue gak bisa nepati janji kita untuk meninggal sama-sama. Icaku sayang,janji ya loe harus tetap hidup.Please inget gue di hari loe mengucap ijab kabul loe sama Doni,tolong ya Ca ceritain sama anak-anak loe nanti kalo tante Anti sayang banget sama mereka seperti eloe (yang gue percaya)bakal sayang sekali sama anak-anak loe.Ica yang tegar,Ica yang jutek,Ica yang lucu,gue sayang banget sama eloe.
(Anti)


Jam menunjukkan pukul 01.00 pagi sewaktu Ica selesai membaca surat Anti. Kamarnya Ica sunyi,hanya terdengar tangis Ica yang memecah kesunyian pagi.

Comments

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu...

Menuju: pulang

"Kita akan melakukan perjalanan ke luar dari kita. Mari saudaraku, kita tundukkan kepala, pejamkan mata dan cobalah bersihkan hati kita." "Apaan sich? Norak ih." Runtukku (dalam hati saja). Tapi aku mengikuti yang lainnya, yang mulai menundukkan kepala mereka. "Saudaraku, kita sedang keluar dari diri kita. Dan kita dapat melihat kehidupan kita sendiri selama ini." "Lihat apa sich? Tidak ada apa-apa kok," batinku tapi tetap mencoba ikut dalam (yang kukira) permainan ini. Tapi.. potongan-potongan pagiku tadi mulai berkelebatan dalam benakku. Dimulai dari aku bangun pagi, aku yang selalu tergesa sebelum pergi, aku yang telah membentak asisten mamaku di rumah. Semuanya mulai bergulingan dalam benakku. Kepalaku mulai terasa berat. "Saudaraku, apa yang telah kau lakukan dengan hidupmu?" Dan kepingan-kepingan hidup diriku kembali berserakan. Tak sadar, aku terisak. Melihat aku yang begitu menyia-nyiakan banyak kesempatan untuk berbuat baik. Da...

Knowing "there"

Suatu siang di hari Sabtu.. "I don't belong there, mbak." Aku tersenyum, bukan karena aku menertawakan pemikiran temanku itu. Senyumku lebih karena aku sempat punya pemikiran seperti itu, dulu. Setiap saat aku berada di tengah-tengah orang lain yang kupanggil "teman", aku tidak bisa menghindar untuk tidak bertanya dalam hati, "apakah aku benar-benar termasuk dalam komunitas ini, atau aku hanya lagi memakai topeng nyamanku?" Tidak dapat kupungkiri kalau rasa jengah, kurang nyaman, malu ataupun terkadang minder sering aku rasakan bila lagi berkumpul dengan teman-temanku. Mungkin karena aku merasa terkadang pandanganku berbeda dengan teman-temanku. Juga gaya hidup mereka yang berbeda dengan aku. Bila kamu merasa tidak nyaman dengan teman-temanmu, apakah kamu harus pergi dari mereka? Hmmm, aku akan balik berkata.. "kenapa aku harus selalu mencoba untuk menyamakan bedaku untuk dapat diterima? Pilihan untuk hengkang dari "there" juga tidak per...