Pagi ini aku bangun dengan satu tanya, yang tiba-tiba saja bertamu dalam sel-sel pikiranku.
Bagaimana kalau aku tidak akan pernah lagi dapat berbicara dengannya?
Pikiran itu begitu mencekamku, begitu menakutkan.
Aku merasakan satu ruang dalam hatiku
tertekan, menjadi kosong
Apapun alasannya, aku hanya tidak ingin menghabiskan sisa hidupku tidak berbicara lagi dengannya.
Aku pernah kehilangan seorang sahabat
rasanya hidupku tak sama lagi
Ketika aku bertemu dengan sahabatku kembali
kita seperti dua orang asing bertemu
Dunia seperti menamparku, keras.
31 Maret 2005...
Aku tidak akan pernah melupakan hari itu
Aku merasakan satu ruang dalam hatiku
kembali terisi
Pernah mendengar pertanyaan "bila boleh memilih 1 moment dalam hidupmu, yang mana yang kamu pilih?"
Bagaimana kalau aku tidak akan pernah lagi dapat berbicara dengannya?
Pikiran itu begitu mencekamku, begitu menakutkan.
Aku merasakan satu ruang dalam hatiku
tertekan, menjadi kosong
Apapun alasannya, aku hanya tidak ingin menghabiskan sisa hidupku tidak berbicara lagi dengannya.
Aku pernah kehilangan seorang sahabat
rasanya hidupku tak sama lagi
Ketika aku bertemu dengan sahabatku kembali
kita seperti dua orang asing bertemu
Dunia seperti menamparku, keras.
31 Maret 2005...
Aku tidak akan pernah melupakan hari itu
Aku merasakan satu ruang dalam hatiku
kembali terisi
Pernah mendengar pertanyaan "bila boleh memilih 1 moment dalam hidupmu, yang mana yang kamu pilih?"
Dulu aku hanya tertawa mendengarnya..
Pertanyaan aneh,
Sampai..
Hari ini.
Aku memilih tanggal itu.
Aku memilih hari itu.
Aku memilih moment itu.
Kalau boleh memilih
aku memilih
waktu masih ada dia
sebagai temanku
Seperti kilatan-kilatan lampu kamera
aku melihat potongan-potongan kejadian
bersamanya
Kecil tapi bermakna
Pagi ini
aku merasakan kerinduan
teramat dalam
padanya
Comments
tar jg ilang kangennya kalo dah denger suaranya :D
Way
merindukanmu, yaya... ;P