Selesai juga akhirnya. Menjalin kalimat demi kalimat untuk kukirim.
Tapi, entah bagaimana bisa
tiba-tiba
perkataan sahabatku
kembali berbisik
dalam hatiku
Dia menghilang
dan sepertinya
sengaja
Kulihat kembali
draft emailku
Timbul ragu
mengirimkannya
dan mataku
mulai basah
Aku menangis
karena ucapan temanku
menusuk kalbuku
Aku menangis
karena temanku benar
Aku menangis
karena sebesar apapun inginku
mengirimkan email ini
Aku tak mampu
Muncul pop up window:
do you want to send it now? or Later
Aku mengklik Later
Tapi, entah bagaimana bisa
tiba-tiba
perkataan sahabatku
kembali berbisik
dalam hatiku
Dia menghilang
dan sepertinya
sengaja
Kulihat kembali
draft emailku
Timbul ragu
mengirimkannya
dan mataku
mulai basah
Aku menangis
karena ucapan temanku
menusuk kalbuku
Aku menangis
karena temanku benar
Aku menangis
karena sebesar apapun inginku
mengirimkan email ini
Aku tak mampu
Muncul pop up window:
do you want to send it now? or Later
Aku mengklik Later
Comments
yaya, cup cup jgn bersedih....yakin pst ada bintang yg tepat utkmu ;)