Skip to main content

Saat

Saat kata-kataku
dibunuh
dengan bisumu

Saat sikapku
dijerat
oleh kesinisan perilakumu

Saat rinduku
tenggelam
dalam hitungan masa

Saat semuanya
tak dapat lagi
kembali

Di setiap perilakumu

Aku di sini

takkan pernah menyerah
untuk percaya

Kau pasti kembali

Comments

Tanti said…
Ya...kamu klo lagi nulis...lebih produktif klo lagi sedih or happy?klo aku soalnya biasa produktif klo lagi sedih or falling in luv
Ririn said…
ya ..
fall in love atau patah hati sehh ? he..he..
masih menunggu, walau kebisuan terjawab?

salam kenal ya...

thanks udah visited my blog :)
dzan said…
saat, kata dan rindu
sering buat kita bercelaru
namun tidak pun kita terbisu
meluah dan menerpa
Anonymous said…
mostly I said goodbye,
when I found my self guilty
guilty for love,
and guilty for life..

but then I always comeback,
when the raindrops gone
and I miss my life

there will never be an honest goodbye,
because I miss you even if I cry

there will never be a real goodbye,
because I'll meet you again, even if I die

=)
Anonymous said…
eh, lupa ngisi nama.. hehehe...
salam kenal mbak :)

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..