Skip to main content

Jawab hati

Teriakku, "MAUMU APA?!"

Mauku

Kau akui

selalu kau nikmati insomniamu
sampai pagi menjemput

sehingga
malam terhabiskan
oleh semua alfabet
yang terhentak
di komputermu
hasil
dari kefrustasianmu sendiri

Mauku

kau sudahi
cara hidupmu
yang mengacu untuk dia, dia dan dia

Mauku

kau sadar
betapa berharganya dirimu
bukan cukup
tapi SANGAT


Mauku

kau periksa
isi hatimu sendiri

Masih ada tersisakah
tempat

untuk sebuah kejujuran
bagi dirimu sendiri


(tertegun, mendengar jawaban hatiku sendiri)

Comments

Kartina Mutien said…
mauku...,jalanin aja hidup apa adanya mengalir seperti air..,tapi awas jangan sampai terbawa arus..,
mauku...,jangan pernah menyesali dengan apa yg telah terjadi pada kita..,
mauku..,semoga kita selalu mensyukuri nikmat apapun yg sudah menjadi miliki kita..
Agung del Paijo said…
Mauku belum tentu berarti Maumu...
Mauku tidak juga harus maumu...
But...Jangan sampai kita terpedaya oleh mauku..tanpa melihat maumu...dan maumu..yang lain...
wasugi said…
hehe.. mau ku apaan yah? dalem banget neh puisi.. :)
unai said…
Kamu adalah kamu, dengan segala maumu..do what u want to do...
Cheeers..
unai said…
Galak bener..."Maumu apa?" kek nantangin aja...hihih

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Bersyukur

Tak terasa Ramadhan sudah hampir berlalu, dan Alhamdulillaah tahun ini aku lebih banyak dimudahkan Allah untuk bersholat Tarawih di mesjid . Karena seringnya aku dan mamaku menghamparkan sajadah di mesjid, kita jadi lebih sering juga memperhatikan orang-orang di rumah Allah itu. MasyaAllah, Allah itu memang Maha Kuasa ya, menciptakan manusia dengan bermacam-macam paras dan perilaku. Seperti 2 malam sebelumnya, ketika sajadahku bersebelahan dengan sajadah seorang wanita cantik. Bila dilihat dari bentuk caranya berbusana, wangi tubuhnya dan tasnya yang keren, aku dapat menebak kalau wanita ini yang sudah termasuk ibu-ibu adalah dari golongan "the haves." Aku sampai terkagum-kagum melihat ibu ini yang begitu total penampilannya untuk bertamu di rumah Allah. Ngomong-ngomong soal "the haves" dan "the haves not," aku jadi ingat, seminggu yang lalu saat mengadakan Ifthor (buka puasa) bersama dengan teman-teman SMA di rumah aku. Ketika tiba saatnya kita saling ber