Skip to main content

Kejujuran, untuk rasa..untuk kamu

Aku ingin mengakhiri dengan sebuah kejujuran...

karena aku lelah bermain dengan kata-kata..aku tidak ingin lagi menyangkal.

Ya, rasa itu memang ada. Tak perlu bertanya kapan dan di mana semuanya berawal. Setahun lalu, sebulan lalu, seminggu yang lalu atau..sehari yang lalu? Intinya rasa itu ada, nyata, dan jujur.

Ya, rasa itu memang ada. Kujaga rasa itu, tak pernah kunodai rasaku dengan asa yang terlalu luas...

tapi...

bila sebuah rasa tak membuatmu mengajarkanku arti berbagi lagi..untuk apa rasa itu? Aku memilih tak memiliki rasa untuk tetap mengerti arti berbagi darimu...

bila sebuah rasa membuatku kehilangan masa di mana ada kamu sebagai seseorang yang mewarnai hidupku...aku akan membuang semua rasa untuk tetap menikmati masa itu.

Aku hanya ingin mengakhiri dengan kejujuran, tanpa metafor..tanpa kiasan.

Hanya sebuah kejujuran.

Untuk rasa. Untuk kamu.

Comments

unai said…
asik jadi yang petama...

Aku yakin..dia pasti akan mengerti..
all inside ur heart babe...
Mama Zaza said…
hmm...jujur aja te yaya.. pasti sampai kok "pesannya"
shelila said…
cuwiwit... daleemm...
tita sinthya said…
mama davin :
Jujur itu terkadang lebih sulit daripada berkata dusta...
belajar untuk jujur aja susahnya setengah mati... tapi... semuanya perlu proses... dan kita harus sabar... dan tetap semangat ya....
Greiche Gege said…
Jujur itu memang melegakan hati walau terkadang menyakitkan..
keep being honest is the most important thing in our life..
jadi, apapun keadaannya, kita harus tetep berusaha untuk jujur,OK mba?

Popular posts from this blog

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Saat hujan

Din, hujan.. Ingat dulu kita selalu berandai.. "tahun depan dan seterusnya kita akan terus menikmati hujan bersama" Maafkan Yaz... karena pergi Karena bayangan Na akan selalu ada di antara kita, dan Yaz tak ingin dipilih dan memilih. Din, malam ini Yaz rindu. Bahkan setelah ada dia yang akhir-akhir ini mengisi hati Yaz. Walau Na pasti akan bilang "sudahlah Yaz, beranilah untuk jujur saat sayang sama seseorang." Yaz tetap harus diam. Karena tak ingin ada hati lain lagi yang tersakiti. Dan rasa itu mungkin hanya ilusi Yaz saja. Seperti Na yang ada diantara kita Din.. Hujan membuatku rindu teramat sangat ---  Monday, October 28, 2019  ---