Skip to main content

Membaca surat cinta

Saudaraku, masih inget nggak waktu pertama kali dapet surat cinta?

Wuiiih rasanya gado-gado donk pastinya. Seneng, deg-degan, penuh eforia deh pokoknya :-)

Pasti dibaca berulang kali, sampe apal sampe titik komanya. Ada yang sampe dilaminating mungkin? buat kenang-kenangan untuk ditunjukin sama anak cucunya? hehehe..
Atau dibawa tidur?

Bahkan ada yang sebelum kuliah atau kerja, baca surat cinta dulu. "Biar semangat gitu, Ya."

By the way, emang surat cintanya bisa ngasih petunjuk ya?

Duh, si Yaya nanyanya aneh-aneh aja ya ;-)
Ya enggaklaaah, lah cuman secarik kertas. Yang nulis juga sesama manusia.

"Emang, ada yang surat cinta yang bisa kasih petunjuk Ya?"

Saudaraku...
coba deh liat di lemari di rumah masing-masing. Di lemari paling atas biasanya apa yang ditaruh?

Kalau di lemari paling atas biasanya kita suka naruh Al Quran kan? Kalau mamaku paling marah kalau naruh Quran di bawah.

Biasanya, kalo jatuh, Qurannya kita ambil, kita cium, trus ditaruh lagi deh di atas lemari.

Astagfirullaah,
padahal Quran itu bukti cintanya Allah buat kita lho.

Bayangin, kita dapet surat cinta dari sesama manusia aja senengnya bukan main. Hanya dengan membaca rangkaian abjad yang menjadi kalimat kita sudah berbunga-bunga.

Apalagi dari Allah,
Subhanallaah, begitu cintanya Allah sama kita sampai mempersembahkan 114 Surat buat kita.

Dan apa yang telah kita lakukan?
Kita lebih baik menghabiskan setiap malam dengan membaca majalah, koran atau yang lainnya.

"Ah nanti ajalah, kalo malam Jumat baca Yasin."

"Kalau ngelayat baru Yasinan."

Astagfirullaah..

Padahal di dalam setiap kalimat yang Allah tuliskan untuk kita, mengandung begitu banyak cinta. Dan kita mengabaikan cinta Allah begitu saja!

Saudaraku,
coba tanyakan sama hati kita, sudahkah kita membaca surat cinta Allah untuk kita?

Comments

Youtea said…
kirain mbakku ini baru dapet surat cinta... hehehe ternyata bener dapet surat cinta tapi dari Allah. iya seh mba... kadang kita suka lalai seperti itu ya... nyadar deh, yutie juga kek gitu. tapi jelek2 gini bis sholat tetep walaupun cuman dikit dan blepotan membaca surat2 dari Allah... kekeke..
Mama Zaza said…
*sigh* makasih udah diingetin ya te...
Membaca ayat2 suci AlQuran memang sangat penting, meyakininya lalu melaksanakannya juga penting. Mestinya banyak ya guru membaca huruf Al-Quran sekalian interpretasinya. Jadi selain bisa baca ayat suci, juga bisa nonton baca berita berbahasa arab....

Ali
http://virginco.blogspot.com
DeLaKeke said…
Emang kita kudu baca dan mengamalkannya ..karna banyak pelajaran yang terkandung didalamnya....
abyaz-bayza said…
tante yaya... again, makasih ya...
Inayah said…
Alhamdulillah aku berusaha nyempetin baca surat cinta itu setiap harinya, malahan disni kita ngadain khataman Qur'an, dalam sebulan kita baca 2 juz, lalu kumpul buat baca juz terakhir, bulan depannya baca lagi 2 juz yang lain, jadi InsyaAllah kita barengan tamat qur'annya...do'ain aja jalan terus ya Ya
Rara Vebles said…
Alhamdulillah hari ini aku diingatkan untuk membaca "Surat Cinta".. InsyaAllah..

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..