"Sudah tutup buku jadinya?" ia bertanya dengan nada bercanda.
Dan aku..
aku kembali tertegun.
"Tutup buku" label yang terlalu berat untukku. Bukan sekedar label, tapi berarti aku siap menutup semua kenangan (biarpun itu semu), semua tawa dan sedih, semuanya.
Juga berarti aku akan bisa menatapnya dan berkata "kamu adalah LALUKU..kamu tidak nyata."
"Tutup buku" yang berarti , aku dapat menuliskan cerita lainku di lembar yang lain, tanpa harus takut lembar yang baru akan tercemar lagi.
Yang terpenting..
tiada ragu yang masih ada, setiap kuingin melangkah lagi.
Buat kamu..
sekarang aku ingin melanjutkan hidupku, ya. Tapi kamu, tetap akan ada di relung kenangan di jiwaku.
Dan aku..
aku kembali tertegun.
"Tutup buku" label yang terlalu berat untukku. Bukan sekedar label, tapi berarti aku siap menutup semua kenangan (biarpun itu semu), semua tawa dan sedih, semuanya.
Juga berarti aku akan bisa menatapnya dan berkata "kamu adalah LALUKU..kamu tidak nyata."
"Tutup buku" yang berarti , aku dapat menuliskan cerita lainku di lembar yang lain, tanpa harus takut lembar yang baru akan tercemar lagi.
Yang terpenting..
tiada ragu yang masih ada, setiap kuingin melangkah lagi.
Buat kamu..
sekarang aku ingin melanjutkan hidupku, ya. Tapi kamu, tetap akan ada di relung kenangan di jiwaku.
Comments