Aku duduk menatap langit.
Ya, ia dan kebiruannya masih menjadi lukisan favoritku. Saat aku biru seperti warna langit, ketika aku berwarna lain atau saat aku tak tahu warna hatiku lagi.
Birunya masih menyisakan sedikit kenangan. Walau harus kuakui, ingatanku tentangnya sedikit memudar sekarang. Seperti kau tahu, aku sengaja memblok ia dari hatiku.
Sekarang hatiku..
......
apa ya? tak terdefinisi, mungkin?
Kau bertanya,
sudah pulihkah aku darinya? Dari luka yang bukan ia yang menoreh, tapi justru itulah yang makin membuatku terluka.
Fakta bahwa ia bukan orang yang melukaikulah
..yang membuat lukaku.
Dia, aku sudah melewatinya. Tapi langit, seperti malam ini, aku masih suka menatapnya.
Ya, ia dan kebiruannya masih menjadi lukisan favoritku. Saat aku biru seperti warna langit, ketika aku berwarna lain atau saat aku tak tahu warna hatiku lagi.
Birunya masih menyisakan sedikit kenangan. Walau harus kuakui, ingatanku tentangnya sedikit memudar sekarang. Seperti kau tahu, aku sengaja memblok ia dari hatiku.
Sekarang hatiku..
......
apa ya? tak terdefinisi, mungkin?
Kau bertanya,
sudah pulihkah aku darinya? Dari luka yang bukan ia yang menoreh, tapi justru itulah yang makin membuatku terluka.
Fakta bahwa ia bukan orang yang melukaikulah
..yang membuat lukaku.
Dia, aku sudah melewatinya. Tapi langit, seperti malam ini, aku masih suka menatapnya.
Comments
salam kenal yah mbakyu :)