Tidak hening, jiwaku tidak merasakan keheningan itu lagi. Hanya ada jantungku yang berdetak memacu adrenalin, yang menandakan aku masih bernafas.
Aku hendak ingin berhenti sesaat. Untuk bernafas? tidak. Aku ingin berhenti salah. Salah mengartikan hatiku. Salah mengartikan emosiku. Salah memilih.
Aku ingin berhenti menjadi aku yang salah.
Aku masih dapat merasakan kesedihan yang tertahan di pelupuk mataku, yang tak menjadi airmata.
Buat apa menangisi yang bukan hakku? Bukankah semuanya takkan selesai dengan air di mataku?
Aku bertanya kembali. Selalu diakhiri dengan kata tanya.
Aku hendak ingin berhenti sesaat. Untuk bernafas? tidak. Aku ingin berhenti salah. Salah mengartikan hatiku. Salah mengartikan emosiku. Salah memilih.
Aku ingin berhenti menjadi aku yang salah.
Aku masih dapat merasakan kesedihan yang tertahan di pelupuk mataku, yang tak menjadi airmata.
Buat apa menangisi yang bukan hakku? Bukankah semuanya takkan selesai dengan air di mataku?
Aku bertanya kembali. Selalu diakhiri dengan kata tanya.
Comments