Na..merasakan hujan

Hai Na..
semalam kamu lihat tidak pelangi yang bersemayam di langit? Jadi ingat, dulu kamu bilang selalu akan ada pelangi yang menghiasi langit setiap hujan selesai bertandang ke bumi.

Kita pasti akan semalaman berbincang tentang hujan dan pelangi.

Lalu kamu memandang aku dan berkata:
"Ya, selalu akan ada jalan keluar di setiap kesulitan yang kamu hadapi. Karena Tuhan tidak pernah memberi suatu cobaan diluar kemampuan umatnya."

Aaah Na,
kalau saja waktu itu aku dapat mengartikan cobaan yang kau maksud itu. Mungkin aku dapat menahanmu pergi.

Maafkan aku ya Na,
aku tidak punya cukup keberanian untuk memintamu tinggal. Tapi aku harap kamu mengerti kalau alasanku tidak cukup kuat untuk memintamu tetap di sisiku.

Kamu benar, Na..
semua atas nama ego.

Aku mencintaimu
hanya karena sebuah egoku
yang ingin diakui keberadaannya.

Kini sang ego sudah berdamai
dengan logika
dan ia sudah merestui egoku
untuk melepasmu

Na..
sudah ada pelangi yang melingkar di langit. Berarti hujan sudah selesai kan?

Tapi kenapa masih ada tanya menyisa di hatiku ya, Na. Seolah ia ingin menyalahkanku karena tidak mencoba. Kenapa aku aku tidak membiarkan ego yang menang.

Na sayang,
kamu tidak marah kan karena kita sudah memilih untuk berhenti saling sayang?

"Semua ada hikmahnya..."

Kalau memang begitu, kenapa aku masih merasakan hujan Na?


Comments

Popular Posts