Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2007

He said..she said

He said.. let it flow. She said.. I would if I know what inside me actually He said.. I will never have a change of heart She said.. I will try to change my heart He said.. I wish I had answered what has your heart been asking She said.. You've lifted half of my heart He said.. I appreciate your honest heart She said.. So do I He said Nothing has changed I said let time tells

I do

"How do you know how much is too much? Too much too soon. Too much information. Too much fun. Too much love, or too much to ask of someone? When is it all just too much for us to bear?" Aku mematikan DVD Grey's Anatomyku pas setelah Meredith mengucapkan kalimat itu. Aaah, sepi benar apartemen ini. Seperti tak bertuan saja. Padahal apartemen ini berlokasi di jantung kota Jakarta, yang seharusnya riuh dengan suara lalu-lintas jalanan. "Menikahlah denganku, Jessi." STOP! Kenapa aku tidak berhenti mengingat peristiwa tadi siang? ----------------------------------- Dimas sudah duduk di meja di sudut Cafe' Victoria siang itu. Dia memang begitu, selalu on time orangnya. Kebalikan dengan aku. "Maaaaaafff yaa Dim, udah lama ya?" "Gak lama kok, buat menunggu gadisku." Dimas bangkit dari duduknya, dan menarikkan kursi untukku. He is such a romantic. "Iiih kamu ya, kepagian ah kalo mau ngegombal," aku tersenyum. "Kamu mau pesen yang bi...

A tribute to Pak Harun

Pak, kenangan akan sekolah dasar Kartini masih terbayang jelas di pelupuk mataku. Di setiap upacara bendera Bapak berdiri memimpin upacara. Dengan aku yang berseragan putih biru ikut dalam upacara itu. Pak, kenanganku seperti berlari menuju acara perpisahan kenaikan kelas. Dengan Bapak yang ikut berdiri di panggung kini kutahu Bapak pasti bangga sama kita, termasuk aku. Aku tahu ini terlambat. tapi... Terimakasih ya Pak Aku hanyalah salah satu dari ratusan anak didik Bapak (kuyakin masih ada ratusan anak lagi di luar sana) yang sudah dapat menunjukkan kepada dunia siapa diri mereka (termasuk aku). Terimakasih ya Pak dari didikan di sekolah Bapak kami sudah bisa mencoba menjadi seseorang Belum sempurna, mungkin tapi aku janji gak akan membuang jerih payah Bapak selama ini hilang begitu saja. Terimakasih Pak Harun Terimakasih Innalillaahi Wainna Ilaihi Rajiuun (telah berpulang Pak Harun, Mantan Kepala Sekolah SD Kartini Batam)

karena aku cinta

Na: Capek deh mbak. Mbak Nien: kenapa? Na: chatting sama dia kayak chatting sama tembok Mbak Nien: kenapa chatting sama tembok? Na: karena aku cinta sama tembok yang ini.

Aku di sini

Aku di sini apakah kamu tak melihatku? Apakah aku tertutupi oleh duniamu yang selalu bergerak mengikuti waktu? Apa aku hanya seorang kebetulan yang lewat di hadapanmu dan kau lupa untuk mengingatku? Aku hadir di hadapanmu.. Mungkin aku terlalu biasa untuk kau perhatikan Berhentilah sejenak dengarlah hatiku berbicara

Dari Yaz untuk Bin: Pengakuan hati

Dear Bin, ada apa dengan Yaz akhir-akhir ini? Semua yang Yaz lakukan berujung pada kesalahan. Bin masih ingat dengan pertand-pertandanya Yaz? Bin hanya tersenyum dan selalu mengatakan hal yang sama: "Kalau Yaz percaya, jangan biarkan orang lain menerobos masuk dan merusak kepercayaannya Yaz.." Yaz mulai goyah, Bin. Yaz salah mengartikan pertanda-pertanda itu. Yaz begitu bodohnya percaya kalau kali ini semuanya akan berbeda. Kenapa sih Bin? Di saat Yaz mau mencoba selalu ada yang akhirnya menghentikan langkah Yaz? Yaz sedih. Kamu tahu Bin? Apa panggilan mereka untuk Yaz? Drama Queen Si pencipta suasana gadis tukang ngambek... Dan Yaz selalu membalas semuanya hanya dengan senyuman. Yaz tidak pernah bisa membalas dan menolak semua panggilan itu! Yaz capek Bin! CAPEK! Bin, kamu mengajarkan arti sebuah kejujuran. Betapapun pahitnya ia, tetap harus dikatakan. Sekarang, boleh Yaz jujur? Yaz salah. Yaz minta maaf.. Bin, jangan marah ya sama Yaz.