Skip to main content

Kembali adalah..

"Kamu mau kita kembali?" tanyanya dalam siluet senja malam itu.

Memang waktu tak bisa lagi berputar balik..
tapi kalau bintang selalu ada untuk menerangi kelamnya malam..

Kenapa kita tak lagi
bisa kembali?

Kembali..

kemana?

Kembali hanyalah suatu labirin yang tak berujung,
yang hanya berisi harapan-harapan kosong yang tak dapat terpenuhi.

Kembali berarti hati merasakan kehampaan lagi,
yang hanya akan berakhir dengan kesedihan.

Kembali untuk berusaha lagi mematikan rasa
setelah hati akhirnya berani untuk merasa.

Kembali untuk satu kesempatan..


Aku, kamu, kita
sudah pernah kembali
untuk mencoba lagi
mengeja kita

Tapi kalau kembali hanya akan lebih merentangkan jarak antara kita..

apa masih perlu?


Siluet senja makin menghilang
saat kulepaskan asa untuk kembali..

Comments

L. Pralangga said…
Biarlah si siluetitu pergi.. ia akan kembali saat rindunya habis ia akan berlarian mencarimu... :)

Kumaha damang, neng?
Salam kangen dari afrika barat!

Update lainya ada di http://pralangga.org
Anonymous said…
duh kangen sama tulisan2nya mba yaya nih :)
apa kabar mba yaya? sehat?

tulisannya tuh bikin kangen...

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Bersyukur

Tak terasa Ramadhan sudah hampir berlalu, dan Alhamdulillaah tahun ini aku lebih banyak dimudahkan Allah untuk bersholat Tarawih di mesjid . Karena seringnya aku dan mamaku menghamparkan sajadah di mesjid, kita jadi lebih sering juga memperhatikan orang-orang di rumah Allah itu. MasyaAllah, Allah itu memang Maha Kuasa ya, menciptakan manusia dengan bermacam-macam paras dan perilaku. Seperti 2 malam sebelumnya, ketika sajadahku bersebelahan dengan sajadah seorang wanita cantik. Bila dilihat dari bentuk caranya berbusana, wangi tubuhnya dan tasnya yang keren, aku dapat menebak kalau wanita ini yang sudah termasuk ibu-ibu adalah dari golongan "the haves." Aku sampai terkagum-kagum melihat ibu ini yang begitu total penampilannya untuk bertamu di rumah Allah. Ngomong-ngomong soal "the haves" dan "the haves not," aku jadi ingat, seminggu yang lalu saat mengadakan Ifthor (buka puasa) bersama dengan teman-teman SMA di rumah aku. Ketika tiba saatnya kita saling ber