Skip to main content

Perempuan Yang Cinta

Cinta sayang,
sejak pertama kali ketemu kamu, aku begitu menginginkanmu untuk bersanding denganku seperti 45 tahun yang lalu bangsa kita begitu ingin meneriakkan kemerdekaannya. Tapi hon, maaf yaa hari ini aku gak bisa romantisin kamu.

Eh Yang tahu kan, kalau dulu Ibu Fatmawati juga tidak pake kalimat romantis buat menyatakan rasa cintanya ke Indonesia? Beliau cukup menjahitkan Sang Saka Merah Putih buat dikibarin tanggal 17.

Hmm, sebenarnya aku gak bisa menjahit juga sih Yang. Tapi aku bisa melakukan yang lain buat ngebuktiin cinta aku ke kamu. Mau?? (iih sayaang, bukan yang itu..aku kan belum bilang "I do").


Cinta,
62 tahun yang lalu kan Soekarno Hatta akhirnya berhasil membacakan Proklamasi Kemerdekaan..

Aku tapi gak punya naskah cinta apapun untuk dibacain ke kamu, Yang. Tapi kalau kamu pengen aku nulis surat cinta juga, Yang bisa baca puisi di blogku aja. Semuanya untuk kamu, sayang.

Ngomong-ngomong Cin,
aku tau kok kalau cinta itu butuh pengorbanan. Tapi kamu gak minta aku buat meneteskan darahku seperti Jendral Sudirman dulu yang rela mati demi mempertahankan Indonesia kan?

Sayangku,
bukannya aku gak cinta lho, kalau aku gak rela mati demi kamu. Soalnya kalau aku mati, gimana bisa menikah sama kamu?

Honey..
lagu Indonesia Raya sudah berkumandang di mana-mana dengan bebas tanpa takut ada penjajah lagi, jadi aku juga sudah bebas untuk bilang ke dunia:

Aku perempuan yang mencintaimu...

Comments

Labibah said…
thank you yaya. klo muhrim, bukannya malah gak boleh dinikahi? karena diambil dari bahasa arab -mahrom yg artinya = yang diharamkan (dinikahi) kayak adek kakak kandung, ibu, bapak, paman dll.
Labibah said…
itu jadi bahasa gaul gitu ya? wah klo iyaa, ya secara makna lughowi (bahasa) dan Syar'i (hukum Islam), kurang pas bahkan cenderung keliru ya.

nah klo misale di ganti "sebelum dapet sertifikat halal dari penghulu, baru oke. karena klo sebelum jadi muhrim huwaaaa untuk jadi manten kan yg dicari yg bukan muhrim, kalau tiba2 jadi muhrim, wah pasti sedih deh karena gak bisa nikah hehehe

*jadi inget sepasang saudara yg terpisah, ketika gede saling jatuh cinta. bgitu tau bersaudara dan muhrim, huwaaaa sedih karena gak bisa nikah*

any way tulisanmu makin bagus. ya cuman itu ajah yg ngeganjel.

keep writing
dewicendika said…
hihihi..Yaya tukang nggombal :)
Sksetsahati said…
trus, dibales apa sama yg dikirimi gombalannya, Ya? :D

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..