Skip to main content

ASAP!

Hari ini rasanya hectic slash sibu slash tanpa jeda banget.


Semuanya mau ASAP!

Dimulai dari pagi saat harus mengetik dokumennya mama (kalau semua kakak-kakak udah gak lagi di rumah, maka pekerjaan remeh-temeh seperti ini otomatis menjadi kerjaan anak yang masih serumah dengan orangtua) yang ternyata lumayan banyak yaaa :p

Otomatis rasanya gak mungkin buat ngerjain yang lain, secara ini dokumen penting yang butuh konsentrasi tinggi mengetiknya. Kira-kira jam 11an mulailah pesan-pesan melalui YM berdatangan:

"Mbak, blog saya kok belum diedit?
(ini dari clientnya Satusatu)

"Iya mbak, bentar ya."

"Warnanya Orchid bisa gak mbak, trus side
barnya belum dibenerin ya?

"Iya mbak, nanti dikerjain kok."


Tak lama, suara kucing dari handphone (artinya ada SMS masuk).

"Mbak, aku mau order 4773, 4772, bla bla.."
(ini dari downline yang rada
kurang mandiri, baca: manja, hehe)


Nelpon Oriflame, order barang.

Selesai?

Beloooom!!

Dari situ sampai jam 4 sore harus bolak-balik antara ngedit blog..bikin artikel untuk web suatu komunitas..belajar ngedit foto..Yman sama downline..bolak-balik ngecek poin (hehe)..nyatet sumbangan untuk baksos..

Huaaaaaa, rasanya gak sempet nafas lega gini. Tapi tetap, berusaha ngambil moral of the story (berusaha nyari "untungnya")..

Hmmmmm...

banyak tanggung jawab berarti dipercaya dooonk. Iya gak siih? :))

Comments

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..