Skip to main content

12% finally :)

12%
Alhamdulillaah Ramadhan tahun ini banyaaak banget berkah yang Yaya rasakan. Rasanya Allah gak henti-hentinya memberikan mukzizat karunia-Nya buat Yaya. Yang paling Yaya rasain banget karunia Allah sama bisnis Yaya.

Bulan lalu Yaya masih berada di level 9% di Oriflame, saat itu Alhamdulillaah masih stabil di posisi itu. Jadi bulan ini juga tadinya berjuang untuk minimal samalaah levelnya, gak turun.

Subhanallaah, Kun Fayakun banget. Kalau Allah bilang jadi, ya jadi.

Pas pertengahan bulan September, Yaya seperti biasa ngecek jumlah Point Grup. Kaget banget pas tahu kalau 314 Point lagi yang dibutuhkan buat naik ke level 12%.

Mulai giat nyemangatin downline-downline, semua downline ditelponin dari aktif sampai yang udah gak kedengaran kabarnya lagi ;))

Mulai berdoa "Ya Allah, mudahkanlah jalanku untuk naik level.." (psst, ini doanya mustinya dari dulu kalii, hahaha).

Point Yaya mulai merangkah naik menjadi 79 BP lagi..51 BP lagi..31 BP lagi..sampai terakhir ngecek 2700an. Alhamdulillaah.

Emang bener yaa, Allah gak akan merubah nasib kaumnya kalo mereka sendiri gak mau berusaha. Psst, ini sebelumnya juga udah ditegor sama upline tercinta yang bilangin harus jemput bola ;)


Mulai sadar diri dan bertanya dalam hati "masa' sih Yaya gak bisa naek levelnya?"

Intinya:

1. jangan pasrah..

2. mau berusaha..

3. berdoa..

4. berusaha

5. berdoa

6. berusaha

7. berdoa

8. berusaha

Alhamdulillaah, terimakasih Ya Allah :)


PS: InsyaAllah bulan depan harus berusaha supaya Banner DBCnya berubah jadi Banner yang 15%. Amiiiinnn....

Comments

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..