Skip to main content

Alasan..ada dan tiada

1.Gue kan masih kuliah, jadi mau fokus belajar yang bener dulu yaa.

2.Saya cuman ibu rumah tangga biasa mbak, jadi gak ngerti sama bisnis kayak ginian.

3.Duuuh, katalog abis niih gimana dooonk??

4.Saya istirahat dulu yaa mbak, soalnya kemaren bolak-balik ada kesulitan sih pas ngorder.

5.Lagi gak ada pembantu mbak, jadi belom bisa fokus.

6.Produknya banyak yang kosong. Pelangganku ngambek nih.


Psst, ada yang mau nambahin alasan lainnya?

Alasan = batu-batu kecil yang menghalangi majunya seseorang di bidang yang ia tekuni, entah itu kuliah..kerja..atau bisnis Oriflame. Kalau kata kak Nad siih, "kalau ada batu yang menghalangi jalan kita, tinggal diambil batunya trus dibuang..jalan lagi deh." :)

Setiap orang pasti punya masalahnya sendiri-sendiri, Yaya yakin itu. Tapiiiii Tuhan kan tidak akan memberikan umatnya masalah yang tidak dapat dipecahkan. Bener gaaak?? Yaya masih inget testimoninya Mbak Iin waktu naek panggung beberapa bulan yang lalu: "produk kosong..starter kit belum nyampe itu bukan alasan buat kita nggak terus menekuni bisnis ini." Intinya jangan nyari-nyari alasan deeeeh hanya buat membenarkan tindakan kita.

Kalo kata kakak: "Yaya, STOP WHINING!" :p


Psst, jujur gue rada-rada shock kemaren pas ngajakin downline training buat Sabtu besok..jawabannya: "Gue udah tau semua kok mbak tentang Oriflame." deziiigghhh...

Comments

Pritha Khalida said…
stop whining!
oke,kayanya kalimat itu mesti ditempel di jidat gw,say..
Anonymous said…
hah.. ko gw gag bisa posting di oggix nya.. hihih.. tetap semangat jeung..!!
Sharah said…
hahaha.....deziiiigh.
gw paling gak tahan sama raja ratu alesan gini...
bawaanya pengen deziiiigh ya.....

dah gitu loe tau gw kan, gak sabaran dot com tipenya ;p ;p

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Bersyukur

Tak terasa Ramadhan sudah hampir berlalu, dan Alhamdulillaah tahun ini aku lebih banyak dimudahkan Allah untuk bersholat Tarawih di mesjid . Karena seringnya aku dan mamaku menghamparkan sajadah di mesjid, kita jadi lebih sering juga memperhatikan orang-orang di rumah Allah itu. MasyaAllah, Allah itu memang Maha Kuasa ya, menciptakan manusia dengan bermacam-macam paras dan perilaku. Seperti 2 malam sebelumnya, ketika sajadahku bersebelahan dengan sajadah seorang wanita cantik. Bila dilihat dari bentuk caranya berbusana, wangi tubuhnya dan tasnya yang keren, aku dapat menebak kalau wanita ini yang sudah termasuk ibu-ibu adalah dari golongan "the haves." Aku sampai terkagum-kagum melihat ibu ini yang begitu total penampilannya untuk bertamu di rumah Allah. Ngomong-ngomong soal "the haves" dan "the haves not," aku jadi ingat, seminggu yang lalu saat mengadakan Ifthor (buka puasa) bersama dengan teman-teman SMA di rumah aku. Ketika tiba saatnya kita saling ber