Skip to main content

They're not my downlines, but..

Looking back, pertama gabung di bisnis ini
sama sekali gak punya tujuan apapun.
Blank aja gitu.

Dapet wp1 aja udah seneng,
tapi boro-boro nyampe level 3%,
laah BC aja gak :p

Punya downline juga kayak orang musuhan..
hihi maaff yaaa downlinenya Yaya. Dulu daku kan belum insyaf,
alesannya juga masih sama: masih ngeblank dot com.
Inget juga pernah sama 1 keluarga diboyong kakakku (the first Diamond in the family

InsyaAllah, Amiin) ke Yogya buat ngasih training untuk grupnya. Catet: jalan darat
alias sama mobil.

Saat itu,
tetappp belum "dong" sama kesempatan yang dikasih sama Oriflame.

Sampee kakakku yang tertua pindah ke Jakarta,
dan mau gabung lagi sama DBC.

Ngeliat tekadnya yang kuaatt,
dari yang belajar ngemail sampe bikin fb..
everything she did it without ngeluh
(kecuali pas kita trial and error telpon CC, hihihi)..

Well, that's a turning point for me.

Mulai melihat bahwa kalau kita serius
DBC-Network InsyaAllah
sudah menyediakan semua fasilitas
menuju SM, Director bahkan Diamond..
Amiiiin, InsyaAllah :)

Mulai melihat
kalau downline-downline
yang ada di grup kita..
sebenarnya bukan sekedar downline..

Especially not in my group ;)

Mereka
terlalu besar..
terlalu pintar..
dan sangat "Leader Minded" untuk
sekedar dibilang downline.

Seriously,
just look at them, the Leaders in my group..

My oldest sister, Daeng
yang kegigihannya membuat diri sendiri sadarrr
buat bangkit dari mati suri :D



(ini foto sama anaknya, Walid kelas 5 SD).

Catet yaa: Daeng menjalani bisnis ini sambil setiap hari bangun jam setengah 5 pagi,
nyiapin keperluan anaknya sebelum berangkat sekolah, masak, bersihin rumah sendiri
sambil tetap menjalani bisnis via online dan sekarang Alhamdulillah bisa jadi
Manager 15%.

Jadiii "Ibu Rumah Tangga" bukan alasan untuk tidak bisa menjalani bisnis ini yaa :)

Fitria Harnas..



Kalau ditilik balik ya, jeng Fitri ini bergabung di grup Yaya udah lama banget.
Bahkan dari jaman Yaya sebagai upline dan Fitri sebagai downline di atas kertas AR
aja (alias masih sama-sama m-->ales, hehehe).

Tapii bersyukur banget, masih bisa menjalani hubungan baik sampe di satu moment sang
upline (me) nyadar dan mengajak mamanya Rayya ini untuk sama-sama serius lagi.

Fokus..fokus..fokus..
Yaya belajar banyak tentang kefokusan sama Fitri, yang hasil kefokusannya membawanya
ke Manager 12% :)

Mia Yoanita..



Bawaannya santai, penuh senyum, ceriaaa terusss.
Tapi menjalani bisnis ini GANAS BANGET :D

3 bulan pertama sudah 9%. Plok..plok..plok..

Mbak Afrida



Pembawaannya cool..tenang..santai..
jalani bisnisnya gak pakai santai tapi..

Kalau santai, gak mungkin bisa nyampe di 6%.

No, they're not my downlines and I'm not their upline.

Mereka, saya..sama-sama seorang Leader..
sama-sama saling menyuntikkan spirit..

No matter what..
No matter when..
No matter how..

Tauuu, bulan ini stok produk bulan ini yang gak ada
gila-gilaan..

Tauu kadang-kadang upline sampe sutrisno (stress) dikomplen sama grupnya gara-gara CC nyambungnya lamaa benerr..

Tauu..banyaak banget keluhan lainnya..

Kalau boleh ngopi paste aura positifnya jeng Fitri:
"Jangan jadikan keterbatasan stok sebagai kendala ya.. karena tetap ada jalan keluar yang bisa diambil..entah itu tukeran produk, cari dari cabang lain atau apalah."

Intinya be creative deeh ;)

Gak ada istilah downline yang kerja, upline duduk-duduk aja..trus akhir bulan upline tinggal dapet bonus hasil kerja keras downlinenya;

gak ada juga kok istilah kacang dan kulit :D

Yang ada "we ride together, we die together" (ups, jangan sampe die yaaa..maksudnya susah seneng sama-sama kita tanggung).

GOOOO TEEEAAAM :)

Comments

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..