Skip to main content

Antara aku, indent, Lebaran dan keluarga

Setiap bulan ada tantangannya sendiri.

Setelah mulai terbiasa dengan keadaan stok kosong dari bulan Juni, mulai bulan Agustus kemaren Oriflame mengenalkan saudara baru kita..namanya indent. Buat Yaya pribadi (bukannya sombong lhooo), stok kosong is nothing compared to indent. Kalau stoknya kosong insyaAllah masih bisa disiasati dengan tukeran point..nah, indent ini rada tricky situation to handle.

Di satu sisi, ada untungnya juga. Kita berarti sudah dapat point dan dapat barang. Eh indent ini artinya sama gak sih sama ngebooking duluan? kayaknya sama yaa...

Naah rada minusnya niih, gak semua orang bisa sama-sama sabar nungguin barangnya. Apalagi kalau itu barang pesanan customer, pesanan Leader kita yang di luar kota. Wuiiiih, Yaya belajar sabar banyak banget dari menghadapi huru-hara indent ini. ;) Dari yang nelponin CC hampir setiap hari sampe menghadapi keluhan dari para Leader.

Cara menghadapinya...hmm, mungkin ada baiknya untuk Leader kita yang tinggal di luar kota (yang gak ada cabang kantor Oriflamenya), kita yang bantuin orderin langsung di Bulungan atau dari Bandung. Menurut pengalaman Yaya siih, Bandung lebih cepat ya ngirim barang indent.


Tantangan lain di bulan ini: Lebaran :)
Harus diakui liburan yang lumayan rada panjang mempengaruhi juga performance bisnis kita ini. Belum lagi setelah liburan usai, gak semua orang langsung ngumpul nyawanya untuk balik lagi ngebisnis. Eh, tapi Kak Nadia sudah sumbang tips kaan how to handle our bis during Lebaran :) .

InsyaAllah walau tertatih, grup Yaya mulai balik lagi kok after Lebaran ini.

Yang terakhir adalah keluarga.

Biar bagaimanapun juga, keluarga adalah hal yang terpenting di keluarga kita. Mau seheboh apapun kita menekuni bisnis ini, keluarga tetep nomer 1 dan gak bisa ditinggalin. Jadi Yaya ngerti banget kalau ada Leaderk yang belum bisa fokus karena ada kepentingan keluarga yang gak bisa ditinggalin.

Oiyaa temen-temen..

mohon doanya yaa buat bapaknya Fitri yang lagi masuk RS. Yang sabar yaa Fitri dear. Kita semua insyaAllah ngedoain selalu supaya bapak diberi kesembuhan oleh Allah SWT.Amiiin.

Gak lupa, selamat untuk Ica yang sudah melahirkan anak keduanya. Alhamdulillaaah :)

Setiap bulan ada tantangannya sendiri. Itu sudah pasti.
Yang penting kita terus berikhtiar, berusaha, ikhlas ridho dan berdoa.

Amiiiiin...

Comments

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu...

Menuju: pulang

"Kita akan melakukan perjalanan ke luar dari kita. Mari saudaraku, kita tundukkan kepala, pejamkan mata dan cobalah bersihkan hati kita." "Apaan sich? Norak ih." Runtukku (dalam hati saja). Tapi aku mengikuti yang lainnya, yang mulai menundukkan kepala mereka. "Saudaraku, kita sedang keluar dari diri kita. Dan kita dapat melihat kehidupan kita sendiri selama ini." "Lihat apa sich? Tidak ada apa-apa kok," batinku tapi tetap mencoba ikut dalam (yang kukira) permainan ini. Tapi.. potongan-potongan pagiku tadi mulai berkelebatan dalam benakku. Dimulai dari aku bangun pagi, aku yang selalu tergesa sebelum pergi, aku yang telah membentak asisten mamaku di rumah. Semuanya mulai bergulingan dalam benakku. Kepalaku mulai terasa berat. "Saudaraku, apa yang telah kau lakukan dengan hidupmu?" Dan kepingan-kepingan hidup diriku kembali berserakan. Tak sadar, aku terisak. Melihat aku yang begitu menyia-nyiakan banyak kesempatan untuk berbuat baik. Da...

Knowing "there"

Suatu siang di hari Sabtu.. "I don't belong there, mbak." Aku tersenyum, bukan karena aku menertawakan pemikiran temanku itu. Senyumku lebih karena aku sempat punya pemikiran seperti itu, dulu. Setiap saat aku berada di tengah-tengah orang lain yang kupanggil "teman", aku tidak bisa menghindar untuk tidak bertanya dalam hati, "apakah aku benar-benar termasuk dalam komunitas ini, atau aku hanya lagi memakai topeng nyamanku?" Tidak dapat kupungkiri kalau rasa jengah, kurang nyaman, malu ataupun terkadang minder sering aku rasakan bila lagi berkumpul dengan teman-temanku. Mungkin karena aku merasa terkadang pandanganku berbeda dengan teman-temanku. Juga gaya hidup mereka yang berbeda dengan aku. Bila kamu merasa tidak nyaman dengan teman-temanmu, apakah kamu harus pergi dari mereka? Hmmm, aku akan balik berkata.. "kenapa aku harus selalu mencoba untuk menyamakan bedaku untuk dapat diterima? Pilihan untuk hengkang dari "there" juga tidak per...