Skip to main content

(Bukan) Cerita Sedih

I'm baack dari umroh.

Nope, just kidding. Belum berangkat juga kok :)

Lho kenapa Ya? kenapa ga jadi? apa yang terjadi?

Sebenarnya salahku juga sih, karena passpor Yaya tuh expire Juni 2015. Which I thought it's okay. Kenyataannya adalah passporku ditolak/ gak boleh masuk sama imigrasi Malaysia, karena emang rencananya pesawat yang dipakai kemarin kan akan transit di KL.

Pihak travel juga kemarin udah usaha kok, sampai nelpon langsung imigrasi Malaysianya. Sampai 1 jam jelang boarding juga masih usaha. Tapi yaah, emang gak bisa dan endingnya pelukan sama Daeng sambil nangis-nangisan.

Rasanya gimana Ya? sedih?

Iya. SEDIH BANGET. Sampai kemarin malam juga masih nangis kalau mikirin lagi. Tapi ya sudahlah. Waktunya untuk kembali bangkit.

Karena kan emang panggilan Allah itu ada 3
1.Panggilan sholat
2.Panggilan haji/ umroh
3.Panggilan untuk kembali ke Allah


Allah juga tidak memanggil orang yang mampu, tetapi Allah akan memampukan orang yang terpanggil.

Jadi positive thinking aja, mungkin kemarin emang belum waktunya Yaya pergi lagi. Walau kepengen banget bisa umroh bareng Daeng dan Walid, tapi Allah belum merestui ajah.

Positive thinking aja, akan ada rencana Allah yang lebih baik dengan menunda Yaya berangkat. InsyaAllaah bukan gak berangkat, cuman ditunda sebulan aja.


Doain yaa :)



Comments

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Bersyukur

Tak terasa Ramadhan sudah hampir berlalu, dan Alhamdulillaah tahun ini aku lebih banyak dimudahkan Allah untuk bersholat Tarawih di mesjid . Karena seringnya aku dan mamaku menghamparkan sajadah di mesjid, kita jadi lebih sering juga memperhatikan orang-orang di rumah Allah itu. MasyaAllah, Allah itu memang Maha Kuasa ya, menciptakan manusia dengan bermacam-macam paras dan perilaku. Seperti 2 malam sebelumnya, ketika sajadahku bersebelahan dengan sajadah seorang wanita cantik. Bila dilihat dari bentuk caranya berbusana, wangi tubuhnya dan tasnya yang keren, aku dapat menebak kalau wanita ini yang sudah termasuk ibu-ibu adalah dari golongan "the haves." Aku sampai terkagum-kagum melihat ibu ini yang begitu total penampilannya untuk bertamu di rumah Allah. Ngomong-ngomong soal "the haves" dan "the haves not," aku jadi ingat, seminggu yang lalu saat mengadakan Ifthor (buka puasa) bersama dengan teman-teman SMA di rumah aku. Ketika tiba saatnya kita saling ber