Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2006

Nothing Lasts Forever

Terkadang orang yang kita kira akan tetap tinggal dalam hidup kita, justru malah pergi. Sebaliknya, orang yang kita kira jauh sekali dari hidup kita, malah datang untuk tinggal di dalam hidup kita. Akhir-akhir ini, saya mulai mengakui kalau kiasan di atas..ada benarnya juga. Siapa sich yang tidak ingin berteman dengan siapa saja dan kalau bisa mempersatukan semua temannya, bahkan yang dari komunitas yang berbeda? saya salah satunya. Iya, saya termasuk orang yang ingin berteman dengan siapa saja dan berusaha membaurkan teman dari komunitas yang satu dengan teman dari komunitas yang berbeda. Kemarin ketika saya menghabiskan akhir minggu dengan teman-teman dari suatu komunitas, saya berpikir "siapa yang mengira pada akhirnya saya malah berteman dengan mereka?" Emang sih, saya akui kalau pertama-tama pasti akan terasa adanya jarak antara kita. Maklum, teman ngumpul saya yang baru itu usianya jauh lebih tua :) Tapi kayaknya tidak perlu ya, mempersoalkan umur? Mau lebih tua atau l

Bikin status sendiri

Me: "Artinya Domestic Partnership apaan sich?" Him: "Itu status di Friendster, ya?" Me: "Iya." Him: "Punya istri/suami rumahaan kali, hehehe." Me: "Trus apa bedanya donk sama Married? Kalau Complicated apaan?" Him: "Pilih Complicated aja...hahahahahaha." Me: "Complicated but looking gak ada sich, atau Complicated but waiting." Him: "Rasanya kalo married udah jelas tapi kalo complicated atau yang lain termnya lebih gampang untuk dibuat ngeles." Me: "Kalau menurutku domestic partnership kayak (maaf) kumpul kebo deeh, complicated = lg berantem sama pasangan." Him: "Hahahahahahha.." Me: "Kenapa orang gak mau ngaku??? Merit ya merit aja...divorced ya divorced. Knp gak ada status straight/not?" Him: "Ini khan masalahnya di net... gak semua bisa dikatakan dengan jujur khan?" Me: ( dalem hati) Iya sich. Tapi Misleading sekali rasanya." Coba ya kalau di Friendster bisa

Aku menikmati hujan..kangen

Mungkin ada baiknya. Kali ini aku tahu pasti alasannya. Tidak harus aku menunggu hujan berhenti. Aku menikmati hujan. Bukan karena hujan menghapus semua dukaku. Laraku telah terhapus dengan sendirinya, seiring dengan waktu. Sejak sebulan lalu, aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menyebut bahkan menuliskan namanya lagi. Juga seiring jalannya waktu, aku telah menghapusnya dari ingatanku. Semua kenangan..semua pertanda..kuanggap semuanya hanyalah semu, tidak nyata, dan hanya ada dalam khayalku semata. Walaupun masa membawanya kembali untukku, aku tidak akan ikut dengannya. Aku menikmati hujan. Tanpa harus membawa bayangnya di tengah gemericik di luar sana. Aku menikmati hujan. Walau harus kuakui kangen..

Selamanya

Selamanya..berapa lama? Selamanya apa berarti sampai tergantung janur kuning di salah satu rumah, baik yang menunggu ataupun yang ditunggu? Selamanya akan berujung dengan selembar bendera kuning? Menunggu isi hati terungkap sendiri? atau..aku tidak pantas menanyakan berapa lama selamanya? Aku menunggunya, karena aku tidak tahu bagaimana mematikan rasa peduliku terhadapnya. Aku menunggunya, karena aku hanya mengikuti kata hatiku. Aku menunggunya, karena ia membuatku dapat bernafas setiap hari. Selamanya? aku tak dapat menjawabnya, bukan karena aku tak mampu menunggunya selama itu. Hanya aku tak ingin mendahului rencana Sang Khalik. Selamanya?

Episode tentang hidup

Aku di sini walau terkadang..atau..seringkali? merasa begitu jauh Aku tidak tahu apakah aku masih berada dalam sebuah episode kehidupan yang bukan milikku yang telah meleburku ke alam yang lebih jauh dari realita Atau aku telah beranjak meninggalkannya? Aku begitu gamang dalam keberadaanku kini Seakan aku telah menempuh perjalanan jauh dan saat aku kembali.. Aku hanya membawa kegamangan yang lebih.. Dan..episode itu masih berlanjut