Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2007

Bahagia

Dia bahagia. Kamu? Aku? bahagia? Tentu. Yakin? Tentu saja aku bahagia. Bukankah kalau matahari terbit sudah saatnya untuk bangun? sekarang bukan saatnya untuk merenungkan yang telah lewat lagi. Kau tahu, masa hibernasiku sudah lama berlalu. Aku hanya tak ingin orang lain mengetahuinya saja. Kenapa kamu bahagia? Bahagiaku dan bahagianya tak sama. Aku dengan keakuanku, dia dan kepercayaannya. Aku selalu memilih untuk tetap percaya akan selalu ada cahaya yang menyinari setiap kegelapan. Dia: dia memilih berhenti untuk percaya. Dia bahagia. Kamu? Aku? Aku masih menyimpan hatiku dan mempersiapkannya untuk menyambut bahagiaku.

Aku sudah tiada?

Anggapku, di dunia aku ada Bernafas udaraku lakukan semua kegiatan dengan anggota tubuhku Ku.. bebasku milikku punyaku kuasaku SOMBONG! Titik yang lebih mungil dari sebuah debu tak terlihat Di bumi yang berputar TUNGGU! Mana bumiku? kenapa surya tak terlihat? Langit lapis tujuh juga hilang Aku, debu terombang-ambing antara semuanya Aku mana? Apa aku sudah tiada?

2 kata

Aku cinta. Dia diam, menganggap akuanku angin yang berembus di dekatnya saja. Aku benci. Sikapnya yang tak terdefinisi seperti sekarang ini. Tapi aku tak bisa. Aku lelah. Menanti balasan darinya. Setahun. Dua tahun. 5 tahun sekarang. Aku pergi. Dan tak peduli lagi. Dia akan menahanku atau memandang kepergianku saja. Aku jauh. Darinya. Hidupnya. Aku sendiri. Pilihanku

Subuh dan cinta kamu

Kamu menjanjikan cinta subuh untukku Jawabku aku tak ingin cintamu luruh Bila subuh pergi kumau masih ada kamu Bukan hanya jejakmu bayanganmu gaung suaramu Subuh nanti aku ingin menikmati cintanya bersamamy