Skip to main content

Aquarius

Ternyata banyak juga temen-temenku yang berbintang sama. Ayo..ayoo..daftarkan nama anda bila bintangnya Aquarius :)
Kalo bintangnya aquarius kayak gimana ya orangnya? gak mau tergantung sama ramalan bintang ah, karena aku aquarius juga kan aku tau aku kayak gimana. Entah karena bintangnya aquarius atau bukan, menurutku aku itu:
1. moody, dalam 5 menit moodnya bisa berubah, denger 1 kalimat atau mengalami 1 kejadian aja bisa bikin moodku berubah jadi bete atau seneng. Gak heran kalo unkymood di blogpun bisa berubah dalam hitungan jam.
2. sensitif, aku tuh sensitif banget, bisa ngerasa kalo ada yang lagi gak suka atau suka (bukan geer niich..) sama aku.
3. menghormati setiap kenangan yang ada, mungkin saking menghormatinya untuk ngebuang 1 barang yang sebenarnya gak dibutuhin lagipun harus mikir lama banget. Jangankan barang, 1 postinganpun di blog susah banget untuk diapus atau diedit. Bahkan pernah aku sampe nangis abis ngapus postinganku. Mungkin karena itupun, buku diariku sampe 10 buku.
4. gak gampang melupakan sesuatu atau seseorang, percaya atau gak aku masih inget banget pas aku dioperasi jantung umur 7 tahun, sampe suster-susternya aku masih inget banget. Setiap mengenal orang, aku belajar sesuatu dari orang tersebut. Bahkan kalopun orang itu pernah berbuat salah sama aku atau aku yang melakukan kesalahan, gak pernah sekalipun aku nyoret namanya dari daftar teman.
5. terlalu gampang percaya, itu mungkin satu kelemahanku. Tentang yang ini, iya sich (iya apanya?bener-bener gak nerangin apapun deh yaya ini).
Masih banyak sebenarnya yang lain, tapi for the mean time..udah cukup yaaaa.....

Comments

Dino said…
wah wah wah brarti gw gak masuk sini neh hihih gw kan sagitarius :p

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu...

Menuju: pulang

"Kita akan melakukan perjalanan ke luar dari kita. Mari saudaraku, kita tundukkan kepala, pejamkan mata dan cobalah bersihkan hati kita." "Apaan sich? Norak ih." Runtukku (dalam hati saja). Tapi aku mengikuti yang lainnya, yang mulai menundukkan kepala mereka. "Saudaraku, kita sedang keluar dari diri kita. Dan kita dapat melihat kehidupan kita sendiri selama ini." "Lihat apa sich? Tidak ada apa-apa kok," batinku tapi tetap mencoba ikut dalam (yang kukira) permainan ini. Tapi.. potongan-potongan pagiku tadi mulai berkelebatan dalam benakku. Dimulai dari aku bangun pagi, aku yang selalu tergesa sebelum pergi, aku yang telah membentak asisten mamaku di rumah. Semuanya mulai bergulingan dalam benakku. Kepalaku mulai terasa berat. "Saudaraku, apa yang telah kau lakukan dengan hidupmu?" Dan kepingan-kepingan hidup diriku kembali berserakan. Tak sadar, aku terisak. Melihat aku yang begitu menyia-nyiakan banyak kesempatan untuk berbuat baik. Da...

Knowing "there"

Suatu siang di hari Sabtu.. "I don't belong there, mbak." Aku tersenyum, bukan karena aku menertawakan pemikiran temanku itu. Senyumku lebih karena aku sempat punya pemikiran seperti itu, dulu. Setiap saat aku berada di tengah-tengah orang lain yang kupanggil "teman", aku tidak bisa menghindar untuk tidak bertanya dalam hati, "apakah aku benar-benar termasuk dalam komunitas ini, atau aku hanya lagi memakai topeng nyamanku?" Tidak dapat kupungkiri kalau rasa jengah, kurang nyaman, malu ataupun terkadang minder sering aku rasakan bila lagi berkumpul dengan teman-temanku. Mungkin karena aku merasa terkadang pandanganku berbeda dengan teman-temanku. Juga gaya hidup mereka yang berbeda dengan aku. Bila kamu merasa tidak nyaman dengan teman-temanmu, apakah kamu harus pergi dari mereka? Hmmm, aku akan balik berkata.. "kenapa aku harus selalu mencoba untuk menyamakan bedaku untuk dapat diterima? Pilihan untuk hengkang dari "there" juga tidak per...