Aku sadar..pertanyaan itu seperti dua ujung tombak yang sama. Membuat diri siapapun terdiam, berpikir lama.
Pertanyaan serupa pernah ditanyakan di siaran penyiar radio terkenal beberapa tahun silam. Dan..bahkan seorang penyiar radio yang paling romantispun akhirnya mengakhiri siarannya dengan masih menyisakan tanda tanya besar tentang hal ini.
Aku ingin dicintai oleh orang yang aku cinta.
Mungkin...gak ada yang bilang gak mungkin. Tetapi jargon "Mencintai atau Dicintai?" lebih memiliki kekuatan yang besar sebelum akhirnya kedua hal itu bersatu.
Katanya..
mencintai seseorang itu sakit banget.
Bukannya, mau so' berpikir positif, tapi menurut aku bila kita tulus mencintai..cinta tidak akan sakit.
Ternyata..
dicintai oleh seseorangpun jauh lebih sakit. Apalagi bila "tidak balik cinta.."
Pertanyaan serupa pernah ditanyakan di siaran penyiar radio terkenal beberapa tahun silam. Dan..bahkan seorang penyiar radio yang paling romantispun akhirnya mengakhiri siarannya dengan masih menyisakan tanda tanya besar tentang hal ini.
Aku ingin dicintai oleh orang yang aku cinta.
Mungkin...gak ada yang bilang gak mungkin. Tetapi jargon "Mencintai atau Dicintai?" lebih memiliki kekuatan yang besar sebelum akhirnya kedua hal itu bersatu.
Katanya..
mencintai seseorang itu sakit banget.
Bukannya, mau so' berpikir positif, tapi menurut aku bila kita tulus mencintai..cinta tidak akan sakit.
Ternyata..
dicintai oleh seseorangpun jauh lebih sakit. Apalagi bila "tidak balik cinta.."
Teringat akan perkataan seorang teman baik, "mungkin kita mendapat pilihan 'mencintai' dulu..karena Tuhan mau kita belajar ikhlas. Sehingga bila tiba saatnya kita dicintai oleh 'orang yang tepat.." semuanya akan terasa lebih indah."
Lihat..
tulisan akupun tidak menjawab pertanyaanku sendiri.
Jadi...
mencintai atau dicintai?
Comments
dan ingat .. mencintai tak harus memiliki.
bener kata mamat, mencintai bukan berarti harus memiliki
tapi kalo dalam satu relationship, ya, dua2nya dong!
Salam kenal.
Setelah membaca kalimat itu, seolah ada benang perak yang melayang dan masuk dalam diri ini. Kemudian benang itu terbelah dua, satu menuju hati, yang ketika masuk ke dalamnya benang itu menjadi cahaya hangat yang menyelimuti dada, benang yang satu lagi menuju kepala, menjadi satu benang merah yang menghubungkan kepingan-kepingan hikmah yang tersebar di kepala saya tanpa ada kaitan. Intinya dapat ilham.
Tau enggak, menurut saya memilih yang lebih baik antara mencintai atau dicintai tidak penting. Kenapa? Karena kita tidak mungkin hanya akan berada pada satu kondisi "mencintai" atau "dicintai" saja. Hidup kita akan diisi oleh keduanya secara bergantian dan terus-menerus. Baik kita hanya akan mencintai atau dicintai saja pada satu selang waktu, atau kita mengalaminya secara simultan. Selalu begitu.
Justru yang penting itu adalah bagaimana kita bisa belajar saat kita mengalami salah satu atau keduanya. Kalimat yang saya kutip itulah salah satu hikmah yang saya dapat mengenai "mencintai".
Thanks, Yaya. Tulisanmu memberi saya penerangan baru agar hidup ini lebih bermakna.
karena kita yang menentukan..
dicintai itu nunggu..
nunggu itu males banget..
jadi mending mencintai..
tentang topik ini, emang susah terjawab..
tapi bener juga kalo kita mesti ikhlas; dan mencintai itu engga sakit kalo kita bener2 tulus.
tapi pasti nanti ada saatnya dimana "mencintai" dan "dicintai" bakal ketemu... amin
dicintai doank tanpa bisa bales mencintai...sakit juga, merasa bersalah gitu.
jadi ?