Skip to main content

Selamat, kamu berhasil membunuh orang tersebut.

Kalau ingin membunuh orang yang tidak kamu sukai, tidak perlu pakai pisau yang tajam, keris atau bahkan senjata api. Cukup hadiahkan orang itu dengan kata-kata yang tajam dan menyakitkan.

Selamat, kamu berhasil membunuh orang tersebut.

Beberapa hari belakangan ini, aku begitu merasakan kebenaran kalimat di atas. Tadinya, aku berusaha menghiraukan omongan-omongan orang yang kukira hanya ingin menjatuhkan mentalku saja. Yaah hitung-hitung ujian mental, pikirku. Kemudian kujuga berusaha untuk menanggapinya dengan kepala dingin.

Kan, kata orang bijak..air susu jangan dibalas dengan air tuba. Tidak usahlah kita ikut-ikutan menebar emosi kita di atas emosi orang lain. Teriakan jangan dibalas dengan teriakan pula.

Gak tau ya, mungkin aku menganut paham "biarlah orang berkata tidak benar tentang aku, toh InsyaAllah keluargaku dan orang-orang terdekatku lebih tahu tentang aku yang sebenarnya.." Walaupun paham itu terkadang membawaku ke dilema, harus menghadapi segalan omongan yang tidak benar itu..atau membiarkan waktu yang menjawab mana yang benar dan mana yang salah?

Ada perkataan seorang ibu yang menyejukkanku. Ibu itu berkata, "ini Indonesia nak, jadi apa salahnya kita bicara pake kepala dengan membaca, memahami dan berpikir sekaligus pake hati. Biar tak saling menyakiti apalagi pake tuduh-tuduhan personal yg nyelekit."

Alhamdulillaah aku tetap berkepala dingin sampai detik ini. Tetap tersenyum dan..air tuba yang kuterima, tetap berusaha kubalas dengan air susu.

Comments

unai said…
Emang kita sering kecewa ketika kebaikan dibalas dengan hal yang menyakitkan.
Tapi,,ikhlas ajah...ya sist..bukankah kita melakukannya juga tanpa menharap balas kan?
Bukan manusia, bukan yang lain yang akan membalas kebaikanmu...tapi ALLAH
Yakinlah!!!
nl said…
mmm...
Linda said…
selamat sist jadi pemenang fav & ratu kopdar *hugz*
membunuh??? waaaaaaaaah jangan sist.... jangan .....
btw, ada apa emangnya sist
gak tau duduk perkaranya soale
mamat ! said…
selamat ... kamu adalah seorang pembunuh (biar matching sama judul posting)
AdAm_yg_CiamIk said…
selamat Ratu Yayaaaaaa............. (pake embel2 ratu nih ceritanya, kaya Mulan Kwok gituh kikikikikikik) dah jadi pembunuh favorit *halah* pemenang favorit deng hehehe *duuuuuh bannernya bikin ngileeeeer, slurp* Tenang Ya, tetep semangat and always sit on the positive side..... aight..... yiuk yiuk yiuk
andhinhz said…
waduh...
mbunuh? mbak...
ati-ati mbak...
pisonya keinjek ituh...
hehehe...
kata2 kadang bisa berakibat lebih fatal daripada pisau sih...=P
Wina said…
Ya, siapa yg nyakitin kamu?sini.. sini lapor ma aku.. biar aku hajar tugh orang... huheuehuehue... :kaboooor:
vuelveogata said…
weleh...weleh....
jadi membunuh tidak harus pake keris, atau pistol ????
aku setiap hari membunuh televisi, cukup dengan klik....off
udah dech
Mama Zaza said…
iya, bener ya... pake aja kata2 yg nusuk ati, pernah kejadian sih :) tapi sekarang alhamdulillah dah lewat
Poppy said…
...setujuu ^^...nice to meet you yaya ^^
lucy said…
wah selamat yah buat juara favoritnya dan ratu kopdar juga :) yaya memang ok lah :) kangen nihhhhh
Sisca said…
Jeng Yaya, sering dalam proses pemberlajaran kita melakukan kesalahan, bukan untuk disesali tapi diperbaiki :)
JUST NOTHING!! said…
Hmmm minggu ini Ncris juga tersakiti oleh beberapa kalimat *yaikssss*

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Bersyukur

Tak terasa Ramadhan sudah hampir berlalu, dan Alhamdulillaah tahun ini aku lebih banyak dimudahkan Allah untuk bersholat Tarawih di mesjid . Karena seringnya aku dan mamaku menghamparkan sajadah di mesjid, kita jadi lebih sering juga memperhatikan orang-orang di rumah Allah itu. MasyaAllah, Allah itu memang Maha Kuasa ya, menciptakan manusia dengan bermacam-macam paras dan perilaku. Seperti 2 malam sebelumnya, ketika sajadahku bersebelahan dengan sajadah seorang wanita cantik. Bila dilihat dari bentuk caranya berbusana, wangi tubuhnya dan tasnya yang keren, aku dapat menebak kalau wanita ini yang sudah termasuk ibu-ibu adalah dari golongan "the haves." Aku sampai terkagum-kagum melihat ibu ini yang begitu total penampilannya untuk bertamu di rumah Allah. Ngomong-ngomong soal "the haves" dan "the haves not," aku jadi ingat, seminggu yang lalu saat mengadakan Ifthor (buka puasa) bersama dengan teman-teman SMA di rumah aku. Ketika tiba saatnya kita saling ber