Skip to main content

Hidup tegar berduamu

"Kamu tahu, aku sangat mencintaimu..juga sangat membencimu."

Akhirnya kutemukan kalimat yang pantas, menggambarkan isi hatiku padanya. Malam itu langit cerah tak berawan sedikitpun. Tapi ungkapan hatiku sendiri mengusungku kepada kenyataan yang kuutarakan dengan keras. Udara membawa dingin menyergap relung-relung jiwaku.

Mungkin inilah jawaban dari Sang Pemilik Segala Cinta, untuk membawaku jauh dari perasaanku kepadanya. Ya, aku masih di sini. Biarpun kini rasa cinta dan benci sedang saling bertabrakan di diriku. Aku harus mengikis kebencianku, sisakan doa saja untuknya. Ya, doa. Untuk seseorang yang membuatku dapat merasakan cinta dan benci sekaligus.


0817124xxx: besok datang ya ke rumahku, ada halal-bihalal :)

message send to 0818479xxx


"Tidak perlu hidup tegar sendirian, kalau kita bisa hidup bersama berdua."

Comments

NatRiUMz said…
Cinta skaligus membenci, sptnya dulu gue pernah akrab dgn kedua hal itu.

Tapi perlahan namun pasti, waktu akan membuat kita memaafkan dia.
Kartina Mutien said…
cinta dan benci, aq juga pernah merasakannya...,ga enak rasanya..tapi seiring dengan waktu berjalan..rasa itu akan hilang...,
kalo kita berusahan untuk bisa memaafkan dia...,
Mama Zaza said…
cinta-benci, cinta-benci, wah...complicated banget ya....
YNa said…
wah dikirain ngirim ke hp saya Ya :D
suka bgt tuh ama kata2 "Tidak perlu hidup tegar sendirian, kalau kita bisa hidup bersama berdua." amiin.. moga mimpimu jd kenyataan ya *mwahhh!

YNa - http://bintang-yn.blogspot.com/
Theresia Maria said…
yaya bikin bingun nih, berapa persen cinta, brp persen benci, hayo...!

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..