Tidak usah kuingat kapan kita berpisah, tapi aku akan selalu ingat kenapa kita dapat bertemu awalnya.
Berawal dari sebuah email (kalau tidak salah) 3 tahun lalu. Kau ungkapkan kesedihanmu berpisah dengan sahabat dekatmu. Berawal dengan telepon dariku. Lucu, dulu kau mengira aku seorang lelaki yang mencoba mendekatimu. Berawal dari sebuah obrolan yang beranjak menjadi obrolan yang akrab.
Aku ingat, kau yang menghiburku saat kuadukan tentang keresahanku mengenai abang. Kau yang memberiku semangat untuk jangan patah semangat sama abang. Kau yang selalu menemaniku di ujung tali telepon di seberang sana, walaupun malam semakin larut dan kita kehabisan bahan obrolan.
Aku ingat, kau dengan kecintaanmu dengan grup band Naif. Kau dengan segala kecuekanmu, tetapi kau begitu baik dan tulus.
Aku tidak ingin mengingat kapan kita berpisah. Walaupun di Zuhur ini, kita harus berpisah.
Allah SWT telah begitu merindukanmu, dan memanggilmu kembali ke sisi-Nya.
Selamat jalan, Andia. Thank you for keep me going at that time.
Berawal dari sebuah email (kalau tidak salah) 3 tahun lalu. Kau ungkapkan kesedihanmu berpisah dengan sahabat dekatmu. Berawal dengan telepon dariku. Lucu, dulu kau mengira aku seorang lelaki yang mencoba mendekatimu. Berawal dari sebuah obrolan yang beranjak menjadi obrolan yang akrab.
Aku ingat, kau yang menghiburku saat kuadukan tentang keresahanku mengenai abang. Kau yang memberiku semangat untuk jangan patah semangat sama abang. Kau yang selalu menemaniku di ujung tali telepon di seberang sana, walaupun malam semakin larut dan kita kehabisan bahan obrolan.
Aku ingat, kau dengan kecintaanmu dengan grup band Naif. Kau dengan segala kecuekanmu, tetapi kau begitu baik dan tulus.
Aku tidak ingin mengingat kapan kita berpisah. Walaupun di Zuhur ini, kita harus berpisah.
Allah SWT telah begitu merindukanmu, dan memanggilmu kembali ke sisi-Nya.
Selamat jalan, Andia. Thank you for keep me going at that time.
Comments
semoga diterima disisi Allah SWT
semoga arwahnya diterima di sisiNya