Skip to main content

Selamanya

Selamanya..berapa lama?

Selamanya apa berarti sampai tergantung janur kuning di salah satu rumah, baik yang menunggu ataupun yang ditunggu?

Selamanya akan berujung dengan selembar bendera kuning?

Menunggu isi hati terungkap sendiri?

atau..aku tidak pantas menanyakan berapa lama selamanya?

Aku menunggunya, karena aku tidak tahu bagaimana mematikan rasa peduliku terhadapnya.
Aku menunggunya, karena aku hanya mengikuti kata hatiku.
Aku menunggunya, karena ia membuatku dapat bernafas setiap hari.

Selamanya? aku tak dapat menjawabnya, bukan karena aku tak mampu menunggunya selama itu. Hanya aku tak ingin mendahului rencana Sang Khalik.

Selamanya?

Comments

Sisca said…
Mbak Yaya,

Penantian meski tidak selalu berakhir di ujung, namun terlalu indah untuk dipungkiri. Saranku : nikmati aja ya ...dan kasih deadline :)
Sksetsahati said…
dr pada nunggu, mending tembak sazah, Ya. :D
igouw said…
Hahahahahaha, hmmm....
memang laki2 selalu sama, susah diprediksi
behaviournya, maju mundur kalo urusan nikah
kadang kita mikir pernikahan itu sesuatu yang
bisa dikategorikan simalakama.. maju kena
mundur kena... tapi sebenernya kalopun kita
laki2 menggantung urusan nikah.. bukannya
karena tidak cinta, biasanya sih pertimbangannya
2 bundel... ada dari sisi ekonomi, sosial budaya
dan seabreg kekhawatiran lainnya... mana dijaman
sekarang ini umur gak jadi masalah.. mau kawin
umur 30, 40? no problem... yang jelas, jangan
ngasih impresi bahwa pernikahan itu bakalan ribet
tapi lebih merupakan merger yang menguntungkan
*aku sih kayanya kalo dibujuk gitu mau deh! :P
hahahahahaha... selamat nunggu ya?
Mama Zaza said…
bener kata sa, ga usah nunggu-nunggu, tembak sazah lah... klo lama-lama ntar keburu kabur deh..
storyano said…
Hehe.. menunggu mungkin proses yg menyebalkan. Menunggu tanpa aksi justru lebih menakutkan. Karena ga ada kontrol sama sekali. So... Terserah anda deh... Yang penting happy.. Yang lain ga penting hehehe... :D
-syl- said…
Waduh Ya.. Menunggu selamanya mah kelamaan atuuhhh. Worthed gak?
Soal arisan, bulan ini dimana Ya? Kalo terjangkau mau deh setor muka ;)
Linda said…
kalo nunggu selamanya sih kelamaan sist, kamu harus ngumpulin kekuatan (keberanian) utk menanyakan secara langsung biar gak menunggu selamanya

btw, thanx ya infonya sist about majalah komputer aktif :)
yuliayulia said…
sama Ya!!
tapi klo mo nurutin org2 yang bilang mesti ngomong langsung, emang brani Ya?? hihi...tapi klo nunggu juga klamaan jeng..jadiiii, yaaa menurut kata hati lo aja juga deh...(hehe gak ngasiy solusi gini gw...)
Tina said…
Ehm.. susah bwt komentar saking terkesima ama bahasanya yaya yg puitissss.. hehe..

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..