Skip to main content

Kamu..aku..dan senja...

Kemarin, ucapannya menghentak jiwaku. Bait demi bait dalam katanya menggiringku semakin mendekati kepastian.

Kamu..aku..dan senja...

Kita tak pernah akan bertemu. Ada ketakutan yang memelukku jikala ada sua kita. Bahkan di kala aku jujur, realitapun tak dapat kau hadapi.

Aku benci mengatakannya, tapi kau seorang pengecut! Kau tak dapat mengucapkan secara langsung. Apakah begitu sulit untuk mengucapkan kata-kata itu?

Masih jelas dalam sel-sel otakku ucapanmu yang terakhir. Terakhir kita berjalan di tapak yang sama, dengan tujuan yang searah.

Katamu, "yang telah lewat, ya..lewat."
Aku benci mengakuinya, tapi..kamu benar.

Kamu..aku..dan senja...

Waktu itu senja mempertemukan kita. Tepat sebulan setelah April 1 tahun yang lalu.

Biarlah..
Kau telah memberiku izin untuk menikmati senja sendiri.

Aku dan senja, tanpa kamu.

Senja memamerkan keindahannya, semburat merahnya menutupi titik air di pelupuk mataku.
Seakan mengerti..

Yang tak terucap, telah terucap.

Comments

WeSy 'CiCi' said…
ya, daripada menikmati senja sendiri...
gimana kalo gw temenin. mau gak?!
hehehe :D
bagus_aa29 said…
aih, adikku kalo nulis suka bikin aku tertegun dan bertanya : apa yang bisa aku berikan (sbg seorang kakak) untuk membuatmu tersenyum dan menatap senja dengan penuh keindahan?
ayo share, aku selalu siap jadi "flashdisc" buat nampung semua galaumu.
Vivie said…
mbak yaya suka lagunya di blog aku yah? romantis banget ya makanya aku dan suami juga suka, gpp kok kalau mbak yaya mau pasang lg ini juga....wong milik umum hehehehheh, have a nice dayy ah.....
ken said…
cinta memang serupa senja
indah namun hanya sekejap....
unai said…
kamu...aku...senja..hujan..bintang
membaur dalam haru, semburat saga tak kau perdulikan lagi,membiarkan hati dalam isak. dalam sedu sedan kehilanganmu..
Pergilah!!!, biar senja menjadi milikku
lee said…
ah...
pasti kenangan indah..
ciplok said…
ah indahnya....
kamu, aku dan senja...
mbakDos said…
seperti senja...
selekas apapun berlalu, ia akan kembali lagi di saat yang sama esok hari... dan esoknya... dan esoknya...
kita hanya tahu bahwa ia tetap akan ada di sana, bukan?! ;)

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..