Skip to main content

Surat untuk saudaraku

Buat saudaraku, apakah kamu sadar..

bila kemarahan itu layaknya api berkobar yang menjalar cepat. Menelan habis sekelilingnya?

dan apa yang termusnahkan oleh sang jago merah tak akan dapat kembali utuh? Mungkin dapat kembali, tapi akan menyisakan luka (yang sulit untuk disembuhkan). Bahkan dengan kata maaf sekalipun?

Buat saudaraku, apakah kamu telah bercermin...

sebelum meluapkan ketidaksetujuanmu, kejengkelanmu ataupun kerisauanmu dalam emosi yang meluap tinggi?

Saudaraku..

kamu tahu tidak, menyakiti hati seorang saja saudaramu yang lain artinya sama dengan memakan dan meminum daging dan darah saudaramu sendiri?

kita telah sama-sama dewasa. Sebagai seorang dewasa, bukankah lebih baik kita menyampaikan apa yang tidak menyenangkan hatimu dengan lebih bijaksana, tanpa harus memakai cara yang kasar dan akhirnya menyakitkan sesamamu?

Untuk saudara tersayang..

doa orang yang terluka akan lebih cepat sampainya di hadapan Tuhan. Aku yakin, Tuhanpun akan membalas doa seorang terluka dengan caranya-Nya sendiri.



Saudaraku..

hidup kita di sini tidak akan pernah kekal. Jadi apa perlu kita menghabiskan waktu dengan menyebar kebencian antarsesama?

Bila aku yang salah, aku meminta maaf. Juga aku telah memaafkan kemarahanmu kepada aku.

dari saudaramu

Comments

unai said…
Ada apakah gerangan ? Kok sedikit emosi,
coba yok kita ambil nafas dalam-dalam dan memaafkan semua getir yang kita dapat dari Saudara kita... Dan harapan api padam pasti ada. Untuk mengembalikannya seperti semula juga perlu waktu, aku yakin bekas kebaran itu
nantinya akan segera terenovasi dgn lebih bagus dari bentuk semula
tita sinthya said…
Ya...sabar..ya...
emang paling susah maap-maapan.. apalagi minta maap ...uuhhhh... jangan berharap banyak deh.... mendingan kitanya aja yang memaafkan...? bukan begitu bukan...
dan maapin yaaa klo sounds like "menggurui" :p
tita sinthya said…
eh..yaa... aku mama davin loh ...tadi kelupaan ga diganti...
anastasianani said…
jangan emosi kawanku, tarik napas dalam2 dan biarkan si amarah pergi pelan-pelan

gimana kalo kita pergi maen? ;)
thuns said…
memohon maaf adalah sebuah keberanian sejati

memaafkan adalah kemuliaan abadi

maafin sayah yah kalo ada salah! met lebaran yah ya! *ooops masih lama yah* heiauheuiahea abis jadi inget lebaran siy ;)
ciplok said…
aku suka surat ini !!!

hiks....terharu
Inayah said…
Maafin aku juga ya....kali aja aku juga pernah berbuat salah, walaupun cuma di dunia maya kayak gini
.:nien:. said…
it happens every now and then dear!
tp sutralah ... as you said Tuhan yang tau.

Reality bites ... but trust me, it makes you stronger!

Popular posts from this blog

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Saat hujan

Din, hujan.. Ingat dulu kita selalu berandai.. "tahun depan dan seterusnya kita akan terus menikmati hujan bersama" Maafkan Yaz... karena pergi Karena bayangan Na akan selalu ada di antara kita, dan Yaz tak ingin dipilih dan memilih. Din, malam ini Yaz rindu. Bahkan setelah ada dia yang akhir-akhir ini mengisi hati Yaz. Walau Na pasti akan bilang "sudahlah Yaz, beranilah untuk jujur saat sayang sama seseorang." Yaz tetap harus diam. Karena tak ingin ada hati lain lagi yang tersakiti. Dan rasa itu mungkin hanya ilusi Yaz saja. Seperti Na yang ada diantara kita Din.. Hujan membuatku rindu teramat sangat ---  Monday, October 28, 2019  ---