Skip to main content

Perempuan itu..

Perempuan itu berdiri di pinggir jurang. Siap untuk melompat menuju kedalamannya. Siap untuk mengakhiri segala sakitnya.

Semilir angin bertiup ia rasakan sejuk di kulit mukanya yang basah karena tangisnya sekian lama. Tubuhnya menggigil, entah karena hembusan angin atau kebekuan hatinya yang mulai mencair.

Perempuan itu telah berdiri selama satu jam di situ, di pinggir jurang itu. Segala peristiwa dalam hidupnya silih berganti bermunculan di benaknya, seperti slide-slide rol film yang berputar.

"Berusahalah, sampai jiwa dan ragamu lelah." Lewat monitor komputernya siang itu, seorang sahabat menasehatinya.

"Aku sudah lelah, tapi aku masih memiliki rasa itu," jawabnya.

"Ketika kamu lelah, tapi kamu masih memiliki rasa itu. Itulah cinta."


Perempuan itu menutupi mukanya dengan sebelah tangannya, untuk mengusir kecamuk di hatinya.

"Namanya Rena. Aku sayang sama dia."

"Selamat ya, akhirnya kamu menemukan belahan jiwamu."


Ia mengucapkan selamat dengan tulus, walau sebelah jiwanya patah saat mengatakannya.


Sudah 3 jam lebih perempuan itu berdiri. Kali ini kedua belah tangannya menutupi mukanya. Tangisnya melebur dalam jari-jemarinya.


"TUHAN, AKU SUDAH LELAAAAH!" teriaknya kepada alam sore itu. Kini raut mukanya menunjukkan kemarahan, keletihan, kebimbangan, semua rasa yang saling beradu dalam jiwa ragany


"Aku sudah teramat lelah. Tolong hilangkan saja semua rasaku, Tuhan," isaknya yang kini kian menjadi.


Gaung suaranya memantul dari penjuru alam.

Angin tetap berhembus lembut. Seolah ingin mendamaikan hati perempuan itu.


Jurang tempatnya berdiri masih di sana. Siap untuk dijadikan tempat terakhir bagi siapa saja yang ingin mengakhiri segalanya.


Perempuan itu beranjak menjauhi jurang. Menatap semburat mentari yang kian terbenam. Ia melangkahkan kakinya menjauhi jurang itu.


Perempuan itu..aku.

Comments

Walah...kok kayak kisah cinta si NENA "My Two Lovers"?!?!?!

:-D
unai said…
Buka mata lebar ketika kau berada di tepinya, Ya..buka yang lebar...agar kau bisa tau, dunia tak sesempit apa yang kau pikirkan.
Istirahatlah sejenak, buang sauhmu jauh ke dasar samudra...nikmati pemandangan di sana...
unai said…
Buka mata lebar ketika kau berada di tepinya, Ya..buka yang lebar...agar kau bisa tau, dunia tak sesempit apa yang kau pikirkan.
Istirahatlah sejenak, buang sauhmu jauh ke dasar samudra...nikmati pemandangan di sana...
WeSy 'CiCi' said…
apakah perasaan 'lelah' mu harus di akhiri dengan melompat ke dalam jurang itu?!
selemah itukah dirimu, sehingga harus membiarkan hidupmu berakhir didasar jurang?!
Yunus Idol said…
setelah kau jauhi jurang itu
menangislah
menangislah
tita sinthya said…
iiihhh... yaya jangan maen deket jurang bahaya....
sini, maen disini aja.. lebih aman....
banyak kebahagian disini...
jangan sedih lagi...
u r not alone....
CacingKepanasan said…
cacing sih kalau lelah, ya tidur aja, biasanya tidur (menurut penelitian cacing :P) dapat menghilangkan rasa lelah fisik maupun mental he..he.. :P
bagus_aa29 said…
lelah, sini tak hibur. selalu ada cerita indah untukmu.
Linda said…
selelah apapun dirimu
jangan pernah kau terjunkan diri ke dalam jurang
lupakan yg telah terjadi
buka lembaran baru
dan nikmati hidup ini
karna hidup ini hanya sekali
kakayanu said…
ih bagus oy...gue aja yg cowok bisa ikutan sedih neh...hehe..boleh saya pajang d blog aye mbak??d edit tentunya..:p
Putri Yuriko said…
Astaga Yaya.. Apa cerita itu benar? Ya ampun, kalo sampe terjun... speechless!

Popular posts from this blog

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Saat hujan

Din, hujan.. Ingat dulu kita selalu berandai.. "tahun depan dan seterusnya kita akan terus menikmati hujan bersama" Maafkan Yaz... karena pergi Karena bayangan Na akan selalu ada di antara kita, dan Yaz tak ingin dipilih dan memilih. Din, malam ini Yaz rindu. Bahkan setelah ada dia yang akhir-akhir ini mengisi hati Yaz. Walau Na pasti akan bilang "sudahlah Yaz, beranilah untuk jujur saat sayang sama seseorang." Yaz tetap harus diam. Karena tak ingin ada hati lain lagi yang tersakiti. Dan rasa itu mungkin hanya ilusi Yaz saja. Seperti Na yang ada diantara kita Din.. Hujan membuatku rindu teramat sangat ---  Monday, October 28, 2019  ---