Skip to main content

Di mana perasaanku?

Di mana letak rasaku
sekarang?

Apa masih menjauh
dari sekeping hatiku
yang dulu
retakannya bersebaran?

Di mana perasaanku
berlabuh sekarang

setelah sempat karam
di balik bayangmu?

Setelah sempat
menutup hati..


Sekarang hatiku rindu
pada rasa

Comments

Youtea said…
met weekend jeng... duh yang ketemu. mo ketemu siapa seh kok sampai deg2an gitu... hehehe... semoga pertemuanya sukses deh...
unai said…
tentang rasa. Bahwa otak adalah pusat saraf yang mengendalikan rasa.
Bagian tubuh yang terasa sakit akan mengirim berita ke otak untuk kembali mengembalikan ke bagian tubuh itu.
"sakit" itu rasa. Bagaimana jika kita mematikan kerja otak saja?
Lalu kita tidak akan pernah merasakan sakit lagi, juga rasa yang lain.
Karena pusat saraf sakit sudah kita matikan.
*serem banget ya..

BTW nikmati rasamu saat ini say
buderfly said…
selalu ada benih rasa yang akan timbul dari timbunan beban
nikmati apapun yang datang *as Unai said*
Lili said…
asa sekelebat yg membuat hati hentak..
rindu menyeruak
gak ku..ku.. deh aaaah

Yaya, terima kasih ya sudah mau datang ke acara launching kita. aku senang sekali...
semua sukses berkat kerjasama bergotong royong..blogfam.
Rara Vebles said…
Apa yang hatimu rindukan?? Just follow your heart..

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

My 2 cents

It started a couple of months ago, when I wanted to get rid of several books I own by having a book giveaway in my blog. Unlucky me, the moment is also coincided with an event held by an institution who collected books for donations. Then, I mus say this...unfortunately, some people started to question me.. "why didn't I donate them?" "you know, there are others who can't afford to buy book, etc..etc.." Ok, honestly... I was annoyed . Wasn't it enough that I said "this time I wanna give the books away with MY way? Oh please, don't use the this-is-Ramadhan,-so-it's-a-great-way-to-do-nice-things-for-others-excuse . Not to be defensive or anything, if I want to do great things I don't have to let the whole wide world know, don't I? and don't you agree there are still other nice ways to do the so called great things? Just my 2 cents..