Skip to main content

Syukur


Demi matahari dan cahayanya di pagi hari

dan bulan apabila mengiringinya

dan siang apabila menampakkannya

dan malam apabila menutupinya

dan langit serta pembinaannya

dan bumi serta penghamparannya

dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaan-Nya)

Quran Surat As-Syam


Saya jatuh cinta sama surat cinta Allah yang ini. MasyaAllah, berapa lama waktu yang terbuang saat dulu saya belum mengenal Surat ini.

Perkenalan saya dengan Surat cinta Allah yang ini berawal di hari pertama saat saya mengikuti ESQ hampir sebulan yang lalu. Pertamanya saya kurang begitu paham kalau yang diucapkan berulang kali oleh Trainer saya itu adalah Ayat Quran.

Subhanallaah, ayat ini begitu indah sampai saya kehabisan kata untuk menjelaskan dimana letak keindahannya.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah yang menciptakan matahari dan memerintahkan matahari untuk bersinar. Allah jugalah yang menciptakan bulan di malam hati, dan memintanya untuk menerangi malam.

Juga langit dan bumi beserta segala isinya itu semua Allah yang menciptakan dalam hitungan detik.

Lalu kenapa kita sebagai manusia masih suka mengeluh? Jujur, saya sendiri dulu suka sekali mengeluh saat mentari bersinar dengan teriknya.

"Duh, panas banget sih." Tanpa saya sadar kalau keluhan saya sebenarnya berarti saya mencela bikinan Allah. Astagfirullaah..

Kita tidak dapat membayangkan, nanti di alam setelah kita dibangkitkan dari kubur..
matahari jaraknya hanya sejengkal di atas kepala kita.

Ya Allah,
maaf saya tidak dapat menjelaskannya. Saya malu, selama ini sering sekali saya meng-complain ciptaan Allah.

Dengan ayat ini saya belajar
untuk lebih bisa mensyukuri setiap ciptaan-Nya.

Comments

WeSy 'CiCi' said…
tiada ciptaan-Nya yang sia-sia.
syukurilah semua karunia-Nya
.n.a.n.a. said…
emmang akan terasa indah saat kita bisa memaknai semuanya...
Ranny said…
waktu baca neh postingan ga lama ampe rumah ranny buka neh ayat...n bener loh kata mba subhanallah maha suci Allah,waktu aku baca neh ayat aku kagum banget...sangat amat kagum mba...ga ada sastrawan bisa merangkai kata seperti itu..subhanallah :)
Imansyah said…
Iya..
Emang makna dalem banget nih ayat..
Jujur, sebenernya belom apal surat ini..
Tapi sejak training, terus pulang ke rumah dan baca lagi..
Dale..eemm.. :)
Doain bentar lagi bisa apal ampe abis ya.. :)

Salam kenal,
iman a.k.a. mbu
(alumni reg-37 jkt)
Ida Syafyan said…
Paling okeh kalo baca Quran sambil baca terjemahannya juga... serasa lagi "di rayu"...

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu...

Menuju: pulang

"Kita akan melakukan perjalanan ke luar dari kita. Mari saudaraku, kita tundukkan kepala, pejamkan mata dan cobalah bersihkan hati kita." "Apaan sich? Norak ih." Runtukku (dalam hati saja). Tapi aku mengikuti yang lainnya, yang mulai menundukkan kepala mereka. "Saudaraku, kita sedang keluar dari diri kita. Dan kita dapat melihat kehidupan kita sendiri selama ini." "Lihat apa sich? Tidak ada apa-apa kok," batinku tapi tetap mencoba ikut dalam (yang kukira) permainan ini. Tapi.. potongan-potongan pagiku tadi mulai berkelebatan dalam benakku. Dimulai dari aku bangun pagi, aku yang selalu tergesa sebelum pergi, aku yang telah membentak asisten mamaku di rumah. Semuanya mulai bergulingan dalam benakku. Kepalaku mulai terasa berat. "Saudaraku, apa yang telah kau lakukan dengan hidupmu?" Dan kepingan-kepingan hidup diriku kembali berserakan. Tak sadar, aku terisak. Melihat aku yang begitu menyia-nyiakan banyak kesempatan untuk berbuat baik. Da...

Knowing "there"

Suatu siang di hari Sabtu.. "I don't belong there, mbak." Aku tersenyum, bukan karena aku menertawakan pemikiran temanku itu. Senyumku lebih karena aku sempat punya pemikiran seperti itu, dulu. Setiap saat aku berada di tengah-tengah orang lain yang kupanggil "teman", aku tidak bisa menghindar untuk tidak bertanya dalam hati, "apakah aku benar-benar termasuk dalam komunitas ini, atau aku hanya lagi memakai topeng nyamanku?" Tidak dapat kupungkiri kalau rasa jengah, kurang nyaman, malu ataupun terkadang minder sering aku rasakan bila lagi berkumpul dengan teman-temanku. Mungkin karena aku merasa terkadang pandanganku berbeda dengan teman-temanku. Juga gaya hidup mereka yang berbeda dengan aku. Bila kamu merasa tidak nyaman dengan teman-temanmu, apakah kamu harus pergi dari mereka? Hmmm, aku akan balik berkata.. "kenapa aku harus selalu mencoba untuk menyamakan bedaku untuk dapat diterima? Pilihan untuk hengkang dari "there" juga tidak per...