Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2007

Ya Allah..aku mohon dengan amat sangat

Pikiranku buntu malam itu. Seperti ada yang mengganjal di tenggorokanku yang membuatku sulit berkata-kata. Memang, malam itu aku tak mampu bicara. Hanya buliran air yang mengalir deras melewati pipiku. Cuplikan peristiwa 3 bulan yang lalu lewat di benakku. 3 bulan yang lalukah itu? Aku gak bisa berpikir. Aku hanya ingin berteriak menangis Menangis. Ya Allah... aku hanya bisa bersimpuh di hadapan-Mu memohon dengan amat sangat. Sayup kudengar lagu: Andai kutahu kapan tiba ajalku... Allah, aku ikhlas.

Maaf..aku menangis lagi hari ini

Aku berusaha tegar, berusaha mengatakan kepada perempuan yang sangat kucintai itu untuk tetap berusaha berpikir positif. Sambil tak lupa kubisikkan serentetan doa kepada Sang Khalik. Ya Allah, tolonglah.. aku mohon, dengan amat sangat. Hari itu aku berusaha untuk tak memikirkannya lagi, berusaha menjalani semuanya dengan sebiasa mungkin. Begitu siang menjelangpun, aku tetap berusaha beraktifitas seperti biasa. Siang datang juga, dan saat papa membisikkan kata itu aku berusaha tetap untuk bersikap biasa. Aku mencoba tetap bekerja di komputerku. Yahoo Messengerku tetap menyala tanpa status yang aneh-aneh. Semuanya biasa. Tapi tak terasa, di sudut mata kananku airmata perlahan mulai mengalir. Dengan dalih ingin pergi sebentar, aku pamit pergi. Di mobil kukejapkan mataku berulang kali, berusaha mengusir air yang ingin mengalir lebih deras di mataku. Aku telpon saudara kandungku. Dan aku mulai menangis Begitu juga saat pertama kali aku harus mengantar perempuan yang kucintai untuk masuk rum...

Kita (masih)..

Dulu kita dekat tanpa terbebani dengan perasaan apapun juga Saat rasa mulai bermain di hati kita asing Saling menjauh kita mencoba Saling tak mengenal walau kesopanan masih kita coba di depan yang lain Kita saling diam dan tak lagi mencoba untuk bicara Tanpa kata kita mungkin bukan lagi dua orang yang saling mengenal Waktu berlalu kita masih mencoba mengenal (lagi) Sekarang? walau kutak tahu apa namanya.. Kita masih baik-baik saja

A thousand miles

Na sayang.. kemarin Yaz sudah jujur (seperti yang Na ajarin sama Yaz). Na bilang, gak selamanya kejujuran harus berakhir happy ending. Juga gak selamanya kejujuran itu menyenangkan. Tapiii.. kejujuran pada akhirnya pasti akan berakhir dengan kebahagiaan. Yaz sudah lelah untuk berbohong dan untuk mengingkari hati sendiri Na benar. Paling gak, kali ini Yaz sudah mengikuti kata hati Yaz sendiri. Na, tau gak. Ungkapan "I went a thousand miles for a question he didn't know" sudah aku patahkan. Karena kali ini, I let him know that I went a thousand miles to ask him a question