Kenangan selalu memiliki caranya yang unik
untuk menyelinap masuk dalam sel-sel otak kita
Seperti aku
yang ingat Dinda
Dinda..
apa kabar? Kamu seperti hilang termakan oleh lilitan waktu yang terus berputar. Dan aku sampai tidak tahu lagi apa-apa tentangmu.
Aku tahu,
dulu aku yang ingin kamu menghilang pergi dan tidak ada lagi dalam kehidupanku. Saat itu kata memaafkan dariku masih sulit untukmu. Dan aku memilih menutup hatiku darimu.
Dinda..
kamu sudah mengajarkanku arti kata melepaskan dengan tulus, karena itu yang pernah kita lakukan: saling melepaskan.
Cinta mungkin memilih menyapa kita saat itu, tapi aku memilih tidak mengikuti cinta.
Terimakasih Dinda..
yang ingat Dinda
Dinda..
apa kabar? Kamu seperti hilang termakan oleh lilitan waktu yang terus berputar. Dan aku sampai tidak tahu lagi apa-apa tentangmu.
Aku tahu,
dulu aku yang ingin kamu menghilang pergi dan tidak ada lagi dalam kehidupanku. Saat itu kata memaafkan dariku masih sulit untukmu. Dan aku memilih menutup hatiku darimu.
Dinda..
kamu sudah mengajarkanku arti kata melepaskan dengan tulus, karena itu yang pernah kita lakukan: saling melepaskan.
Cinta mungkin memilih menyapa kita saat itu, tapi aku memilih tidak mengikuti cinta.
Terimakasih Dinda..
karena sudah mengakui aku ada.
Comments
numpang koment ya...
yg diatas puisi apa isi hati ya..?
isi hatinya kok memnaggil dinda?
wah...gw salah kale...ah nggak pa2 lah..
yg penting gw kenalin dulu..
boleh kan..teman?
nama gw "penunggangkuda" panggil aja "gang" (boleh dieja arabnya tp liat dikamus dulu..ehhee)
tolong dong liat en koment blog gw ya...di :
http://penunggangkuda.blogspot.com/
thanks...