Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2008

Bayangannya berselimut mimpi

Mimpi itu terasa begitu nyata. Aah, sebegitu merindunyakah aku dengannya? Ketika malam berselimut gulita..pagi juga merambah menggantikan malam.. Semuanya terasa begitu cepat. Meninggalkan satu rasa tertentu di rongga hati. Menitipkan satu rindu padanya, yang tak tahu lagi adanya di mana. Aah, dia lagi-lagi hanya ada dalam bayangku saja. Mimpi itu rasanya ingin kubawa dalam nyata saat kuterbangun. Tapi, nyataku tetap menjadi nyata. Dalam sadar, dia hanya tetap ada dalam mimpiku.

Mengertinya

Hari ini aku mengertinya. Dalam diamku aku membisikkan seuntai syukur: untuk sebuah hati yang sudah memaafkan. Aku memaafkannya.. untuk melewati hidupku dan terus berlalu tanpa membawaku ikut dengannya. Aku memaafkannya.. dan berhenti berharap hatinya akan berubah.

Untukmu: ucapan dari hati

Suka ikutan milis? pasti pernah dong ya. Pernah bergabung di suatu milis yang sebenarnya bukan kamu banget? hehe..itu saya ;)) Jadi di pertengahan tahun 2005, tepatnya tanggal 18 saya bergabung di milis MHI-Tennis (Komunitas Tennis Men's Health Indonesia). Sebelum ada yang bertanya, saya mau jawab duluan nih: "saya gak bisa dan gak pernah main tenis." Jadi, apa yang saya lakukan di milis Tennis? Jujur, mungkin saya hanyalah 1 orang dari sekian ratus member milis yang gak pernah ikutan kumpul di lapangan. Yaah, bisa dihitung deh berapa kali saya pernah ketemu langsung dengan orang-orangnya. Jadi, mungkin saya sudah dilupakan. ;) Ngomong-ngomong, tanggal 9 Januari kemarin milis MHI-Tennis ulang tahun yang ke-3. Trus, apa yaa yang bisa saya ucapkan untuk sebuah milis yang bukan saya banget? Hmmm, mungkin saya ingin mengucapkan terimakasih atas pertemanannya selama ini dengan saya, yaa. Dan mungkiiin..saya tidak bisa selalu menjadi orang yang ada buat milis ini, tapi saya sel...

Berhenti senja

Suara hujan terdengar lagi, saat kusibakkan gorden di kamar. Ingin rasanya merengkuh hujan di luar, kalau tak ingat aku bukan teman baiknya hujan..pasti aku sudah bermain-main dengannya. Tak ada yang beda dengan hujan sore ini, hanya.. Senja: kenapa kau tak lagi menunggu datangku? aku: maaf..bukan..aku tak perlu meminta maaf..tapi aku sudah cukup menunggumu! Senja: aku pasti datang, hanya tidak sekarang. aku: kalau tak sekarang, tak usah kau datang lagi. Senja: kau marah? aku: kalau ada kata-kata yang bisa menyamakan arti marah, itu pilihanku. Senja: jadi? aku: berhenti ada dalam hidupku, senja. Sore ini, senja pergi..selamanya. Dan aku..tidak akan pernah memanggil senja untuk kembali

Mencintai Januari

Ketika tahun menyibak berganti meninggalkan masa lalu jauh di belakang Menghapus bercak-bercak kesedihan berusaha melupakan dan tak lagi menoleh ke belakang Mencintai Januari awal tahun saat setangkup doa terpanjat untuk semua jejak yang akan kulangkah untuk suatu kemudahan hidup Mencintai Januari dengan ketulusan hati yang sederhana