Skip to main content

(Bukan) lelaki hujan

Kenapa ya, setiap hujan..setiap rintik-rintik datang..aku selalu teringat kamu?

Padahal, kita tidak memiliki kenangan dengan hujan. Bahkan, saat kamu pergi juga bumi malah mengering. Tapi hujan malam ini..membuatku teringatmu.

Padahal, kamu sudah nyaman. 1 kata yang belum kumiliki. Kamu itu nyamanku. Kamu pergi bersama nyamanku.

Malam ini hujan..rintik-rintik..
tapi kamu masih tidak ada.

Ini hanya racauanku
tentang kamu..hujan.

Padahal kamu bukan lelaki hujanku

Comments

michael said…
Hmm... siapa tuh?
Aku?
Tampaknya bukan
Karena aku tidak suka berhujan-hujan
Dengan siapa pun...
Setidaknya untuk saat ini
Itu saja
Ippen said…
mungkin krn pas lagi hujan lebih enak buat ngelamun yah.. jadi teringat si dia terus? hehehehehe..

Asal jangan main hujan2an.. ntar masuk angin :P
TaTa said…
lagi keingetan samwan yah ya ???
ayu said…
ujan2 jgn ngelamun mba tar kesambet hehe..
yuniardo said…
ampun..

kamu itu nayamanku.. alamaaak

itu original apa minjem Ya'?
kalau boleh ku pinjem ya...kekeke

Nyamanku bersamamu
selami anganku wahai rindu

hehehehe
jojo said…
Ya, habis dari blognya Rika lihat ur comment trus mampir kemari.

Iya nih, kapan arisan lagi. Gue ngerasa bersalah udah menang tapi arisannya belum lanjut...

eh, ini Yaya adiknya Nadia kan? mudah-2an ga salah orang.... :-)

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu...

Menuju: pulang

"Kita akan melakukan perjalanan ke luar dari kita. Mari saudaraku, kita tundukkan kepala, pejamkan mata dan cobalah bersihkan hati kita." "Apaan sich? Norak ih." Runtukku (dalam hati saja). Tapi aku mengikuti yang lainnya, yang mulai menundukkan kepala mereka. "Saudaraku, kita sedang keluar dari diri kita. Dan kita dapat melihat kehidupan kita sendiri selama ini." "Lihat apa sich? Tidak ada apa-apa kok," batinku tapi tetap mencoba ikut dalam (yang kukira) permainan ini. Tapi.. potongan-potongan pagiku tadi mulai berkelebatan dalam benakku. Dimulai dari aku bangun pagi, aku yang selalu tergesa sebelum pergi, aku yang telah membentak asisten mamaku di rumah. Semuanya mulai bergulingan dalam benakku. Kepalaku mulai terasa berat. "Saudaraku, apa yang telah kau lakukan dengan hidupmu?" Dan kepingan-kepingan hidup diriku kembali berserakan. Tak sadar, aku terisak. Melihat aku yang begitu menyia-nyiakan banyak kesempatan untuk berbuat baik. Da...

Knowing "there"

Suatu siang di hari Sabtu.. "I don't belong there, mbak." Aku tersenyum, bukan karena aku menertawakan pemikiran temanku itu. Senyumku lebih karena aku sempat punya pemikiran seperti itu, dulu. Setiap saat aku berada di tengah-tengah orang lain yang kupanggil "teman", aku tidak bisa menghindar untuk tidak bertanya dalam hati, "apakah aku benar-benar termasuk dalam komunitas ini, atau aku hanya lagi memakai topeng nyamanku?" Tidak dapat kupungkiri kalau rasa jengah, kurang nyaman, malu ataupun terkadang minder sering aku rasakan bila lagi berkumpul dengan teman-temanku. Mungkin karena aku merasa terkadang pandanganku berbeda dengan teman-temanku. Juga gaya hidup mereka yang berbeda dengan aku. Bila kamu merasa tidak nyaman dengan teman-temanmu, apakah kamu harus pergi dari mereka? Hmmm, aku akan balik berkata.. "kenapa aku harus selalu mencoba untuk menyamakan bedaku untuk dapat diterima? Pilihan untuk hengkang dari "there" juga tidak per...