Skip to main content

Rencana Allah

Akan datang hari
mulut dikunci...

Sepenggal lagu di atas selalu membuat saya merenung panjang.

Mungkin sudah saatnya kita mengkaji ulang semua perbuatan dan perkataan kita di bumi Allah ini. Apalagi di Bulan Yang Penuh Berkah sekarang ini. Seharusnya emang tidak saja hanya di bulan Ramadhan sich, kita berintrospeksi diri, di bulan-bulan lainnyapun bisa saja.

Mumpung masih dikasih nyawa dan dipinjami nafas sama Allah, kenapa tidak dipakai buat ngomong yang baik-baik dan melakukan hal-hal yang positif? Bukannya mau ngajarin lho, lah wong saya sendiri belum sempurna-sempurna amat.

"Something happens for a reason..."

Contoh hidup ya keluarga Yaya. Tahun 1994 kita (keluarga) harus pindah dengan cara yang..yah bisa dibilang kurang ngenakinlah, ke Jakarta. Back then, aku sempet protes' sama Allah. Sempat mempertanyakan Allah. Kenapa harus pindah? Kenapa papa gak kerja lagi? Kenapa rumah kita yang tadinya besar di Batam, waktu di Jakarta cuman sebuah rumah kontrakan? Kenapa aku harus naik mobil anter jemput, padahal di Batam punya mobil sendiri? Dan seribu pertanyaan lainnya.

Itu dulu.

Sekarang aku tau "reason" Allah...

Kalau dulu gak pindah ke Jakarta
mungkin...Yaya tidak jadi kuliah di UI.

Kalau dulu papa gak harus pindah kerja
mungkin aku masih seseorang yang gak tau cara bersosialisasi di masyarakat

Itu baru pembuktian awal sih. Sekarang banyak hikmah yang Yaya dan keluarga rasakan.

Satu hal yang pasti...
rahasia Allah itu pasti indah

..dan Yaya udah membuktikannya.

Comments

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Bersyukur

Tak terasa Ramadhan sudah hampir berlalu, dan Alhamdulillaah tahun ini aku lebih banyak dimudahkan Allah untuk bersholat Tarawih di mesjid . Karena seringnya aku dan mamaku menghamparkan sajadah di mesjid, kita jadi lebih sering juga memperhatikan orang-orang di rumah Allah itu. MasyaAllah, Allah itu memang Maha Kuasa ya, menciptakan manusia dengan bermacam-macam paras dan perilaku. Seperti 2 malam sebelumnya, ketika sajadahku bersebelahan dengan sajadah seorang wanita cantik. Bila dilihat dari bentuk caranya berbusana, wangi tubuhnya dan tasnya yang keren, aku dapat menebak kalau wanita ini yang sudah termasuk ibu-ibu adalah dari golongan "the haves." Aku sampai terkagum-kagum melihat ibu ini yang begitu total penampilannya untuk bertamu di rumah Allah. Ngomong-ngomong soal "the haves" dan "the haves not," aku jadi ingat, seminggu yang lalu saat mengadakan Ifthor (buka puasa) bersama dengan teman-teman SMA di rumah aku. Ketika tiba saatnya kita saling ber