"Dia datang?"
Aku tersenyum, miris lebih tepatnya..membaca sebait SMS dari Ra, temanku. Sungguh, kalau detik ini ada hujan yang mengiringi malam..rasanya aku ingin hanyut dalam larutan titik-titik curahan air dari langit itu.
Aku memilih menghanyutkan diriku dalam kepastian genangan hujan daripada harus mereka jawaban, yang tak kutahu pasti.
"Dia datang," ingin kubawa anganku jauh terbang untuk melihatnya hadir, walau bukan untukku tapi adanya cukup membuatku ada.
Atau kutepis asa melihatnya hadir, karena asaku akannya hanya akan memadamkan bara semangat di diriku.
Menunggunya..
seperti menanti hujan di musim kemarau.
Ketidak pastian. Seperti dia..yang tidak pasti.
Sudahlah Ra..
aku dan dia ada dalam kebisuan..
kita saling bicara tapi tidak sesama kita..
Kita adalah aku tanpa dia
dan dia tanpa aku...
Aku tersenyum, miris lebih tepatnya..membaca sebait SMS dari Ra, temanku. Sungguh, kalau detik ini ada hujan yang mengiringi malam..rasanya aku ingin hanyut dalam larutan titik-titik curahan air dari langit itu.
Aku memilih menghanyutkan diriku dalam kepastian genangan hujan daripada harus mereka jawaban, yang tak kutahu pasti.
"Dia datang," ingin kubawa anganku jauh terbang untuk melihatnya hadir, walau bukan untukku tapi adanya cukup membuatku ada.
Atau kutepis asa melihatnya hadir, karena asaku akannya hanya akan memadamkan bara semangat di diriku.
Menunggunya..
seperti menanti hujan di musim kemarau.
Ketidak pastian. Seperti dia..yang tidak pasti.
Sudahlah Ra..
aku dan dia ada dalam kebisuan..
kita saling bicara tapi tidak sesama kita..
Kita adalah aku tanpa dia
dan dia tanpa aku...
Comments