Skip to main content

Saat Hati Sudah Terpaut

Tulisan ini dibuat dalam rangka kangen berat sama kota Madinah dan Mekah :)

Alhamdulillaah Ya Rabb, dikasih kemudahan. Bukan, saya bukan orang kaya kok. Dan bukan, saya juga enggak meniatkan tiap tahun pergi umroh. Tapi Alhamdulillaah jalannya emang begitu. Seperti di 2012 bulan Februari bisa pergi umroh beberapa bulan sebelum berangkat haji di tahun yang sama. Sebenarnya saat itu niatnya hanya 1: ingin umroh sama sahabat dulu sebelum berangkat haji.

Entahlah, kota Madinah dan Mekah seperti memiliki magnet yang terus menarik hati untuk kembali. Bersamaan dengan itu, Alhamdulillaah biayanya selalu ada :)


Januari tahun 2014 rencana Allah kembali membawa Yaya kembali bisa umroh. Biayanya? lagi-lagi rahasia Allah yang bisa memudahkan rencana umroh saat itu. Jujur, kalau ditanya doanya apa sampai bisa dua kali setahun berangkat?

Yaya ga tau. Cuman setiap saat berdoa "Ya Allah, jangan biarkan ini umroh terakhir Yaya." Itu aja doanya, karena Allah bisa mengundang kita kapan saja. Siap atau tidak. Ah, rencana Allah itu gak ketebak. Beneran deh.

Seperti awal tahun ini yang rencana awalnya mau ngejar Dream Beyond Bordernya Oriflame, yang hadiahnya umroh tapi Yaya ga kual di bulan kedua. Kecewa? banget. Tapi kemudian Allah mengganti dari jalan yang lain.

Intinya jangan pernah berhenti berdoa buat yang ingin berangkat umroh dan haji. Beneran deh. Berdoa, berusaha, ngarep aja sama Allah. Jangan sama manusia.

Ngarep banget banget sama Allah minta diberangkatin umroh dan haji. Ngarep sama Allah minta dimampukan dilapangkan rizkinya buat bisa umroh terus.

Kalau ada yang bilang: ih doanya pamrih.

Lho, justru sama Allah boleh pamrih. Kalau ga sama Allah, sama siapa lagi coba?
Yaya gak punya teori macem-macem sih gimana berdoa yang afdol, yang Yaya tau: Allah tau kalau hati kita sudah berdoa, mulut kita udah mengucapkan doanya. Masalah kapan dikasih sama Allah ya itu rahasia Allah :)


Foto tahun 2012 selesai Tawaf Wada


Comments

Ophi Ziadah said…
TFS Yaya...aku mau ngarep.n pamrih sering2 ah sm Allah...smoga diberi jalan.kemudahan.amiin

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu

Yohan dan Mbak Surastilah akhirnya ketemu

Maaf nich yang gak suka sama Petir, berhubung aku suka dan menikmati acara itu..sekarang aku mau cerita tentang Petir lagi. akhirnya ketemu sama Mbak Surastilah. Hik...bener-bener mengharukan dech adegan pertemuan mereka, Yohan langsung sungkem sama Mbak Surastilah dan bawain beberapa makanan untuk mbak Surastilah. Bukannya membangga-banggain Yohan nich, tapi apa yang aku liat, itulah yang aku nilai. Dan gak mungkin hal seperti ini sudah dibuatin script dialognya (kayak sinetron).

Bersyukur

Tak terasa Ramadhan sudah hampir berlalu, dan Alhamdulillaah tahun ini aku lebih banyak dimudahkan Allah untuk bersholat Tarawih di mesjid . Karena seringnya aku dan mamaku menghamparkan sajadah di mesjid, kita jadi lebih sering juga memperhatikan orang-orang di rumah Allah itu. MasyaAllah, Allah itu memang Maha Kuasa ya, menciptakan manusia dengan bermacam-macam paras dan perilaku. Seperti 2 malam sebelumnya, ketika sajadahku bersebelahan dengan sajadah seorang wanita cantik. Bila dilihat dari bentuk caranya berbusana, wangi tubuhnya dan tasnya yang keren, aku dapat menebak kalau wanita ini yang sudah termasuk ibu-ibu adalah dari golongan "the haves." Aku sampai terkagum-kagum melihat ibu ini yang begitu total penampilannya untuk bertamu di rumah Allah. Ngomong-ngomong soal "the haves" dan "the haves not," aku jadi ingat, seminggu yang lalu saat mengadakan Ifthor (buka puasa) bersama dengan teman-teman SMA di rumah aku. Ketika tiba saatnya kita saling ber