Skip to main content

Biru

Untukmu, aku tidak perlu mengungkapkan karenaku. Kita memang telah berjarak dalam ruang dan waktu. Kubahkan tak dapat mengingat kapan terakhir kita bertemu. Yang kuingat malah saat kau tiba untukku.

Untukmu, langit tak berujung. Sama seperti di satu fajar, ketika aku akhirnya membasuh luka yang ditinggalkanmu. Begitu saja, tak mengenal lagi kata sakit yang telah terlalu lama dibiarkan.

Untukmu, sebait puisimu masih ada. Di dalam sini. Di satu sudut hatiku.

Untukmu, aku sempat menunda seluruh hidupku. Tidak sekalipun aku mengharap sebaliknya. Hidupku hanya perlu arah yang berbeda, menujumu.

Untukmu, kulupakan. Aku berjalan terus dan terus. Menganggap rasaku bukan yang kamu rasakan.

Untukmu, aku berkilah mengusir raguku sendiri. Saat kau inginkan sendiri. Tak perlu ada aku. Kutahu, sudah tak ada lagi yang perlu dipertahankan.

Untukmu, tidak perlu biru.

Comments

Kartina Mutien said…
biarkan dia lepas,bebas..
biarlah masa lalu itu hanya tinggal kenangan..
yg ada sekarang adalah..
coba untuk membuka lembaran baru
yg lebih berarti....

nyambung ga ya..hehehhe
aduuuh.... ngga bisa puisi... hihihihihi..

Thanks Ya for the wishes!
nl said…
biru ?
kaya judul bukunya fira basuki..
kaya warna fave saya..
kaya warna dinding kamar saya..
kaya..kaya..kaya..
i love the blue of indonesia..itu mah iklan rokok..! he..he..
anastasianani said…
waaaa... melo deh kayaknya nih..

aku pikir, biru itu bagussss banget ... tp lebih ceria lagi kalo kuning..
mamat ! said…
untukmu ? ....
siapa tuh 'mu' nya ?
JUST NOTHING!! said…
Duh Ya...pernah denger teori mencampur warna ga? coba deh bentuk lingkaran bagi 12, isi 12 kolomnya pake warna yg beda2. Trus puter tuh lingkaran. Makin lama, makin cepet. Yg keliatan apa? warna-warni tadi ga akan keliatan lagi. Yg ada cuma 1 warna doang. Intinya...segala kesusahan...akhirnya akan berujung ke SATU SUKSES. *halah..mo ngomong gitu aja ribet yah*
nyi2 said…
hmm..biru tuh maksutnya kesedihan apa gimana ya??? *garuk2 kpala* maklum yah ya..sini suka gk ngerti ma puisi ..hihihi...

tp yg berlalu biarlah berlalu ... :) >> kalo yg ini komennya nyambung gak?? :p
andhinhz said…
hiks...hiks...
mbak,
kok aku jadi sedih ya bacanya...
serasa ada yang ngerefleksiin perasaanku saat ini...
nggak ada kata-kata yang tepat buat mengapresiasi puisi yang ini...
tapi...ngena...
hehehe...
Ririn said…
biru,
warna favoritku,
biru biasanya menunjukkan keteduhan,
kesederhanaan..
jadi biru...
bukanlah warna suatu kesedihan..
birumu jadi hitam ya yaya?

met weekend ya... have wonderful day!!

Popular posts from this blog

Nila di Belanga susu

S aat kamu mengira kalau kamu telah benar-benar mengenal seseorang yang telah kamu anggap dan menganggapmu sebagai seorang teman, orang itu mengatakan sesuatu yang begitu menusuk hati kamu. Saya telah dibunuh.. Butuh waktu yang tidak singkat bagi saya untuk mencerna kenyataan yang benar-benar terjadi pada diri saya saat itu. Butuh waktu bagi saya untuk belajar kalau tidak semua niat baik akan dianggap baik juga oleh orang lain. Butuh waktu bagi saya untuk berpikir apakah saya kurang mempertimbangkan perasaan orang lain dengan niat baik saya. Butuh waktu bagi saya untuk benar-benar menyadari kalau yang "seorang teman saya" katakan itu salah dan saya berhak untuk kecewa, marah dan sedih. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga Butuh waktu bagi saya untuk jujur pada diri saya sendiri apakah seseorang itu benar-benar layak menjadi teman saya. Yang terpenting, apakah saya masih ingin menjadi temannya? Saya tahu, manusia bisa berubah kapan saja dia mau. Menjadi lebih baik ataupu...

Menuju: pulang

"Kita akan melakukan perjalanan ke luar dari kita. Mari saudaraku, kita tundukkan kepala, pejamkan mata dan cobalah bersihkan hati kita." "Apaan sich? Norak ih." Runtukku (dalam hati saja). Tapi aku mengikuti yang lainnya, yang mulai menundukkan kepala mereka. "Saudaraku, kita sedang keluar dari diri kita. Dan kita dapat melihat kehidupan kita sendiri selama ini." "Lihat apa sich? Tidak ada apa-apa kok," batinku tapi tetap mencoba ikut dalam (yang kukira) permainan ini. Tapi.. potongan-potongan pagiku tadi mulai berkelebatan dalam benakku. Dimulai dari aku bangun pagi, aku yang selalu tergesa sebelum pergi, aku yang telah membentak asisten mamaku di rumah. Semuanya mulai bergulingan dalam benakku. Kepalaku mulai terasa berat. "Saudaraku, apa yang telah kau lakukan dengan hidupmu?" Dan kepingan-kepingan hidup diriku kembali berserakan. Tak sadar, aku terisak. Melihat aku yang begitu menyia-nyiakan banyak kesempatan untuk berbuat baik. Da...

Knowing "there"

Suatu siang di hari Sabtu.. "I don't belong there, mbak." Aku tersenyum, bukan karena aku menertawakan pemikiran temanku itu. Senyumku lebih karena aku sempat punya pemikiran seperti itu, dulu. Setiap saat aku berada di tengah-tengah orang lain yang kupanggil "teman", aku tidak bisa menghindar untuk tidak bertanya dalam hati, "apakah aku benar-benar termasuk dalam komunitas ini, atau aku hanya lagi memakai topeng nyamanku?" Tidak dapat kupungkiri kalau rasa jengah, kurang nyaman, malu ataupun terkadang minder sering aku rasakan bila lagi berkumpul dengan teman-temanku. Mungkin karena aku merasa terkadang pandanganku berbeda dengan teman-temanku. Juga gaya hidup mereka yang berbeda dengan aku. Bila kamu merasa tidak nyaman dengan teman-temanmu, apakah kamu harus pergi dari mereka? Hmmm, aku akan balik berkata.. "kenapa aku harus selalu mencoba untuk menyamakan bedaku untuk dapat diterima? Pilihan untuk hengkang dari "there" juga tidak per...