Silau menipis di sudut malam
ikut meninggalkan pagi
Temaram Maghrib menghiasi
titian Jakarta
Ada yang masih sibuk
selalu
dengan tumpukan kertas..
berjuta-juta uang dihitungnya
beratus-ratus tempat disinggahi
Bila nakal (atau) nafsu?
menggeliati hati
maka mencumbu kupu-kupu jalananlah
hiraukan jenis kelamin, terkadang
atas nama
hiburan..melepas lelah..bosan
Jakarta malam panjang
selimurkan makna hidup
Dua sisi
yang memiriskan hati
Di dalam suatu kaca
saling bersulang memanjakan diri
menyuapi keinginan birahi
Tak ada yang sadar, melihat
di luaran..
mengais, mengiba..mengorbankan martabat
memuaskan diri?
aaah, terlalu muluk..
Malam ini
berharap untuk masih melihat
sinar esokpun
sebuah harapan yang tinggi
untuk dijangkau
ikut meninggalkan pagi
titian Jakarta
Ada yang masih sibuk
selalu
dengan tumpukan kertas..
berjuta-juta uang dihitungnya
beratus-ratus tempat disinggahi
Bila nakal (atau) nafsu?
menggeliati hati
maka mencumbu kupu-kupu jalananlah
hiraukan jenis kelamin, terkadang
atas nama
hiburan..melepas lelah..bosan
Jakarta malam panjang
selimurkan makna hidup
Dua sisi
yang memiriskan hati
Di dalam suatu kaca
saling bersulang memanjakan diri
menyuapi keinginan birahi
Tak ada yang sadar, melihat
di luaran..
mengais, mengiba..mengorbankan martabat
memuaskan diri?
aaah, terlalu muluk..
Malam ini
berharap untuk masih melihat
sinar esokpun
sebuah harapan yang tinggi
untuk dijangkau
Comments
Jakarta dan malam panjang, yang menyuguhkan segala kemunafikan
kebebasan terbunuh oleh waktu...
kebahagiaan terkungkung oleh dinamika...
kenyamanan terbayar dengan air mata dan keringat...
owwhhh... ibukota...
but I love this city very much!!!
Tpi, masih ada sudut-sudut yang menyejukkan.. Di sana lah tempat kita..
ibarat kata pepatah jawa "ojo dijagake"
untungnya saya gak menggubris kalimat: "daripada stress lho..."